Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nikel Indonesia Dapat Rating Overweight, Ini Rekomendasi Saham Emitennya

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia menyebutkan nikel Indonesia punya potensi besar dengan cadangan nikel laterit terbesar sebesar 21 juta ton dan produksinya mewakili 30 persen dari pasokan global di sepanjang 2021.
Briket nikel di fasilitas pengolahan komoditas tersebut di Australia./Bloomberg-Philip Gostelow
Briket nikel di fasilitas pengolahan komoditas tersebut di Australia./Bloomberg-Philip Gostelow

Bisnis.com, JAKARTA – Potensi komoditas nikel Indonesia sangat besar di masa depan, terutama dengan adanya perkembangan kendaraan listrik.

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia Fahressi Fahalmesta menyebutkan nikel Indonesia punya potensi besar dengan memiliki cadangan nikel laterit terbesar sebesar 21 juta ton dan produksinya mewakili 30 persen dari pasokan global di sepanjang 2021.

“Kami percaya dengan cadangan nikel yang kaya, Indonesia siap untuk mendapatkan keuntungan dari meningkatnya permintaan nikel  naik 7,9 persen CAGR mulai 2021-2024,” tulisnya dalam riset, Selasa (22/3/2022).

Baja tahan karat akan tetap menjadi pendorong permintaan nikel di masa mendatang, dengan produksi global diperkirakan akan meningkat sebesar 4,4 persen CAGR sepanjang 2021-2024 yang didorong oleh permintaan China, India, Indonesia, dan AS.

Namun, dalam hal penggunaan permintaan global untuk nikel, porsi baja tahan karat pada 2030 diperkirakan berkurang menjadi sekitar 57 persen dari 69 persen pada 2020.

“Alasan utamanya adalah pertumbuhan konsumsi nikel dari baterai EV akan melebihi baja tahan karat. Permintaan nikel dari EV diperkirakan akan tumbuh sebesar 28,0 perse CAGR sepajang 2020-2030 menjadi 1,3 juta ton,” ujarnya.

Indonesia ditargetkan menjadi pusat produksi kendaraan listrik (EV) dan fokus di hilir, menargetkan 300.000 mobil listrik dan 2,5 juta sepeda motor listrik pada 2030. Indonesia telah memiliki industri nikel yang kuat, lengkap dengan smelter operasional dan infrastruktur pemrosesan, serta kemitraan internasional dengan pemain utama, seperti Tsingshan Industrial dari China.

Pemerintah juga telah memperkenalkan IBH (Indonesia Battery Holding) pada tahun 2021 untuk fokus mengelola ekosistem industri baterai. Selain itu, pemerintah Indonesia juga memiliki target ambisius untuk mengangkat penerimaan negara dengan melarang ekspor bijih nikel yang mendorong investasi di ruang nikel Indonesia, terutama di bisnis hilir.

Adapun, saat ini terdapat dua proyek nikel HPAL Indonesia dengan kapasitas 87.000 mt dan beberapa proses pembangunan smelter sedang berjalan (target operasi 2023-2024F).

“Kami optimis dengan prospek prospek industri nikel global dan menargetkan harga nikel rata-rata pada US$22.500/ton untuk 2022 dan US$20.000/ton untuk 2023. Untuk tahun ini, kemungkinan besar kita akan melihat konsumsi nikel yang kuat sekitar 10,0 persen dibandingkan dengan tahun lalu, sementara produksi berpotensi masih defisit, dan sentimen tetap positif,” ujarnya.

Pada 2023, Korea Investment & Sekuritas Indonesia memperkirakan normalisasi bertahap harga nikel didukung oleh volume produksi yang lebih baik untuk memenuhi konsumsi nikel yang kuat.

Dari sisi saham, Korea Investment & Sekuritas Indonesia berharap ANTM mendapatkan keuntungan dari operasi bijih nikel dan aliran pendapatan yang terdiversifikasi. Sementara INCO merupakan perusahaan yang lebih memainkan nikel murni yang lebih sensitif dengan pergerakan harga nikel akan diuntungkan dengan kenaikan harga rata-rata nikel tahun ini.

“Pilihan utama kami untuk sektor ini adalah ANTM untuk dibeli dengan target harga di Rp3.100 per saham dan INCO dibeli dengan target harga di Rp6.400 per saham,” ujarnya.

Adapun, risiko penurunan harga saham yang dihadapi antara lain penurunan harga nikel LME yang lebih buruk dari perkiraan, proyek smelter tertunda, dan peraturan pemerintah yang tidak mendukung tentang ekspor nikel. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper