Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan resmi menetapkan hasil penjualan sukuk ritel (SR) seri SR016 senilai Rp18,4 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima pada Selasa (22/3/2022), walaupun tidak ada seri Sukuk Ritel yang jatuh tempo di awal tahun, animo masyarakat sangat tinggi untuk berinvestasi di SR016.
Antusiasme masyarakat juga terlihat dari keikutsertaan dalam kegiatan edukasi yang dilaksanakan sepanjang masa penawaran SR016.
Tercatat, SR016 menarik sebanyak 44.579 investor dari seluruh provinsi di Indonesia. Rata-rata pemesanan SR016 sebesar Rp412,96 juta, terendah sepanjang penerbitan SBN Ritel tradable dengan platform e-SBN, seiring dengan penurunan maksimum pemesanan menjadi Rp2 miliar per investor.
Generasi Y atau milenial mendominasi porsi investor SR016, sebanyak 18.416 orang, atau 41,31% dari total investor. Jumlah ini merupakan yang terbesar sepanjang penerbitan SBSN Ritel tradable dengan platform e-SBN.
"Total pembelian oleh Generasi milenial sebesar Rp3,57 triliun, atau 19,41% dari total penjualan," demikian kutipan keterangan resmi tersebut.
Sementara itu, generasi Z membeli SR016 sebanyak 586 investor atau 1,31% dari total investor. Angka ini juga merupakan keterlibatan generasi Z terbesar sepanjang penerbitan SBSN Ritel tradable dengan platform e-SBN.
Baca Juga
Total pembelian oleh Generasi Z sebesar Rp149,52 miliar atau 0,81% dari total penjualan. Rata-rata pembelian oleh investor Generasi Z adalah sebesar Rp255,16 juta.
Penjualan SR016 berhasil menggaet investor baru sebanyak 20.293 orang atau 45,52% dari total investor. Nominal pembelian investor-investor baru tersebut adalah sebesar Rp6,19 triliun atau 33,63% dari total penjualan.
Dari sisi profesi, investor Wiraswasta mencatat nominal pembelian terbesar yaitu Rp7,13 triliun atau 38,73% dari total penjualan. Sementara itu, pegawai swasta merupakan jumlah investor terbanyak yaitu 14.344 investor, mencakup 32,18% dari total investor.
Dominasi investor Wiraswasta dari sisi nominal pemesanan dan Pegawai Swasta dari sisi jumlah investor mengalami penurunan dibandingkan seri sebelumnya.