Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Pantau Saham NATO, Pola Transaksi yang Tidak Wajar?

Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengawasi saham konsumer PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) karena masuk kategori unusual market activity (UMA).
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengawasi saham konsumer PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) karena masuk kategori unusual market activity (UMA).

BEI menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) yang di luar kebiasaan atau UMA. Meski demikian, BEI menjelaskan jika pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham NATO tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” tegas Bursa pada Selasa (22/3/2022).

Pasalnya, NATO telah masuk radar UMA milik BEI sebanyak dua kali. Pertama pada 26 Juli 2021 dan yang kedua pada 15 November 2021.

Operator pasar modal itu mengharapkan para investor agar memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa. Lalu, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor bisa mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta, mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Pada perdagangan sesi I, saham NATO terpantau stagnan pada level Rp695. Adapun selama tahun berjalan saham perseroan telah terkoreksi sebanyak 6,08 persen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper