Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Parkir di Zona Merah! PTBA, BUMI hingga ADRO Berguguran

Sebanyak 246 saham menguat, 278 saham melemah, dan 157 saham bergerak stagnan pada akhir perdagangan IHSG hari ini.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020)./ ANTARA - Galih Pradipta
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020)./ ANTARA - Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,14 persen atau 9,42 poin ke 6.954,96 pada akhir perdagangan Jumat (18/3/2022).

Sebanyak 246 saham menguat, 278 saham melemah, dan 157 saham bergerak stagnan. IHSG hari ini sempat menyentuh level tertingginya di 7.000,58 dan level tererendah di 6.926,41.

Investor asing membukukan aksi beli bersih di seluruh pasar Rp39,41 miliar. Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi yang paling banyak diborong asing Rp262 miliar. Menyusul saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) yang dikoleksi asing Rp125 miliar.

Beberapa saham emiten tambang batu bara jatuh pada hari ini, termasuk PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) amblas 3,92 persen, saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) anjlok 3,57 persen, dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) tergelincir 0,73 persen. 

Adapun saham PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE) menempati posisi puncak top gainers dengan melejit 20,21 persen. Menyusul saham PT Agro Yasa Lestari Tbk. (AYLS) yang melesat 13,24 persen.

Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan investor kembali perlu waspada dan berhati-hati terhadap beberapa sentimen negatif. Salah satu sentimen yang perlu diperhatikan adalah trenkejatuhan harga saham berbasis komoditas menyusul turunnya harga komoditas seperti: harga batu bara yang sudah turun tajam dihari ke-6 sebesar 5,08 persen, berlanjutnya kejatuhan tajam harga nikel dihari ke-3 sebesar 8 persen serta harga CPO yang berbalik turun cukup tajam sebesar 4,92 persen.

"Turunnya harga komoditas terjadi diitengah cukup tajamnya kejatuhan EIDO sebesar 2,65 persen. Hal ini berpotensi menjadi sentimen negatif bagi market hari ini," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper