Bisnis.com, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam telah menandatangi Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, guna memasok listrik sebesar 80 MVA fasilitas pengolahan dan pemurnian feronikel Halmahera Timur di Maluku Utara.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyatakan melalui PJBTL ini PLN dapat langsung melaksanakan proses pemindahan pembangkit yang idle ke Halmahera Timur agar pasokan listrik segera bisa dilakukan.
“Dalam waktu dekat kami akan segera merelokasi pembangkit untuk bisa dioperasikan di Smelter Feronikel Antam,” ujar Darmawan dikutip dari keterangan pers, Jumat (18/3/2022).
Melalui penandatanganan PJBTL ini, PLN akan melistriki smelter Feronikel selama 30 tahun ke depan. Untuk bisa memenuhi kebutuhan listrik tersebut, PLN akan mendatangkan dua mesin pembangkit dari Sumatera Selatan sebesar 51 MW dan Jambi sebesar 60 MW untuk dibawa ke Halmahera Timur sehingga bisa mengoptimalkan pasokan listrik untuk smelter Antam.
Darmawan bilang, untuk jangka menengah dan jangka panjang, nantinya PLN dan Antam akan bekerja sama untuk membuat pembangkit yang lebih efisien.
“Kita akan bersama menghitung pembangkit apa yang bisa lebih efisien untuk smelter ini. Ini akan kami lakukan bersama. Insya Allah listriknya andal dan efisien,” ujar Darmawan.
Baca Juga
Direktur Utama Antam Nicholas Kanter memaparkan, smelter merupakan salah satu proyek strategis nasional untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia. Dengan dukungan listrik PLN, smelter (feronikel Antam) yang sudah selesai dibangun ini akan segera beroperasi penuh.
“Dengan adanya sinergi bersama PLN, smelter ini akan beroperasi pada 2022 ini,” tandas Niko.