Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antam (ANTM) Raih Laba Bersih Rp1,86 Triliun, Naik Rp700 Miliar

Emiten tambang pelat merah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencetak laba Rp1,86 triliun sepanjang 2021.
Karyawan menunjukan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Senin (14/2/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan menunjukan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Senin (14/2/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang pelat merah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengumumkan pertumbuhan capaian kinerja operasional dan keuangan perusahaan yang positif sepanjang 2021.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan sepanjang 2021, pertumbuhan perfoma ANTM pada 2021 secara umum tercermin dari capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp5,71 triliun. Capaian tersebut tumbuh 79 persen jika dibandingkan EBITDA 2020 sebesar Rp3,19 triliun.

“Melalui implementasi best business practices yang didukung oleh setiap Insan ANTM, pada 2021 Perusahaan mampu mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp38,44 triliun, tumbuh 40 persen year over year (YoY) jika dibandingkan pendapatan pada 2020 sebesar Rp27,37 triliun,” ungkap Corporate Secretary ANTM Yulan Kustiyan dalam keterangan resmi, Rabu (16/3/2022).

Sejalan dengan upaya pengelolaan biaya beban pokok penjualan dan usaha yang optimal, laba kotor perusahaan juga tumbuh 42 persen YoY pada 2021 dengan capaian laba kotor sebesar Rp6,36 triliun. Adapun, laba usaha anak usaha BUMN itu pada 2021 tercatat Rp2,74 triliun, naik 35 persen dibandingkan laba usaha 2020 sebesar Rp2,03 triliun.

Capaian positif laba kotor dan laba usaha anggota MIND ID, itu mendukung pencapaian laba bersih ANTM 2021 sebesar Rp1,86 triliun, tumbuh 62 persen jika dibandingkan laba bersih pada periode 2020 sebesar Rp1,15 triliun.

“Pencapaian kinerja positif tersebut tidak terlepas dari upaya ANTM untuk terus melakukan inovasi dalam bidang produksi dan penjualan dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien,” sambung Yulan.

Menurutnya strategi operasional yang tepat mendukung pertumbuhan profitabilitas seluruh segmen operasi utama ANTM yang berbasis pada komoditas nikel, emas, dan bauksit. Hal tersebut tercermin pada posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada 2021 sebesar Rp5,04 triliun, tumbuh signifikan dibandingkan 2020 sebesar Rp2,22 triliun.

Pertumbuhan arus kas bersih dari aktivitas operasi tersebut memperkokoh kenaikan bersih kas dan setara kas yang berhasil ANTM hasilkan selama 2021 sebesar Rp1,09 triliun, atau meningkat 152 persen dibandingkan kenaikan bersih selama 2020 sebesar Rp432,84 miliar.

“Hal tersebut memperkokoh struktur keuangan ANTM yang tercermin dari saldo kas dan setara kas pada akhir 2021 sebesar Rp5,09 triliun,” ujarnya.

Penguatan struktur keuangan ANTM pada 2021, tercermin pula dari penurunan posisi liabilitas perusahaan. Tercatat sepanjang 2021, Perusahaan mampu menurunkan tingkat liabilitas hutang berbunga yang terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, hutang obligasi, dan pinjaman investasi sebesar total Rp1,72 triliun. Tingkat pinjaman berbunga ANTM pada akhir 2021 mencapai Rp5,87 triliun, turun 33 persen dari posisi pinjaman pada periode yang sama 2020 sebesar Rp7,59 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper