Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha PT Alkindo Naratama Tbk. (ALDO), PT Eco Paper Indonesia, berencana menggunakan pinjaman hijau atau green loan senilai Rp27 miliar dari PT Bank HSBC Indonesia untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Eco Paper merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan dan produksi kertas bekas menjadi berbagai macam kertas coklat (brown paper) yang merupakan bahan baku untuk industri kertas konversi
Direktur Utama Alkindo Naratama Herwanto Sutanto mengatakan, pinjaman ini akan digunakan Eco Paper untuk meningkatkan modal kerja Eco Paper dan melipatgandakan kapasitas produksi menjadi sekitar 22.500 ton kertas daur ulang per bulan.
"Dengan adanya green financing, kami menuju green product, green process," ujar Sutanto, Jumat (18/3/2022).
Lebih lanjut, Sutanto mengatakan perseroan juga berencana melakukan pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan membuat produk baru, seperti delivery pack.
"Sekarang kami akan masuk ke delivery pack. Delivery pack itu non-food. Kalau kita order sesuatu yang kecil, bubble wrapnya banyak, itu tidak eco friendly," kata dia.
Baca Juga
Adapun Sutanto mengatakan nilai pinjaman Rp27 miliar ini merupakan langkah awal kerja sama, untuk melangkah lebih jauh.
Sementara itu, Commercial Banking Director HSBC Indonesia Eri Budiono mengatakan, Eco Paper merupakan nasabah pertama yang mendapatkan pinjaman hijau dari HSBC Indonesia.
"Dukungan ini komitmen HSBC memobilisasi produk pembiayaan berkelanjutan atau sustainable finance. Secara global HSBC berkomitmen menjadi net zero bank di 2050," tutur dia.