Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal mengusulkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal rencana penurunan jumlah saham dalam hitungan satu lot dari perhitungan saat ini sebanyak 100 lembar saham. Namun, usulan ini diperkirakan baru bisa terealisasi setelah BEI meningkatkan kapasitas transaksi perdagangan tahun depan.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono W. Widodo mengatakan penurunan jumlah saham dalam satu lot bisa mengakomodasi akses investor pemula ke bursa, seiring dengan makin banyaknya investor ritel yang masuk ke pasar.
“Ini sesuatu yang memang akan kami usulkan ke OJK. karena 1 lot 100 lembar, kalau kita buat 1 lot 10 lembar atau 1 lembar akan membuat pasar makin terjangkau, terutama bagi pemodal-pemodal yang kantonganya relatif masih kecil seperti pelajar dan pemula,” kata Laksono dalam webinar, Kamis (17/3/2022).
Meski demikian, Laksono mengatakan langkah tersebut perlu diikuti dengan jaminan bahwa kapasitas perdagangan bursa dalam kondisi memadai. Jumlah saham yang makin kecil dalam satu lot bisa memicu meningkatnya frekuensi perdagangan.
“Kapasitas kita sekarang sekitar 7,5 juta kali transaksi per hari. Sekarang rata-rata per hari 1,5 juta kali. Kami mau memastikan kapasitas ini cukup,” kata dia.
Laksono mengemukakan bahwa BEI berencana meningkatkan kapasitas perdagangan pada 2023. Dengan kemampuan mesin yang lebih baik, dia berharap usul penurunan jumlah saham dalam 1 lot bisa terealisasi.
Baca Juga
“Jadi setelah tahun depan kami harapkan dengan kemampuan mesin yang lebih baik, usulan penurunan jumlah lembar dalam lot saham bisa diterapkan dengan tenang karena kami yakin transaksinya masih bisa berjalan dengan baik di BEI,” imbuhnya.