Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Anjlok, Perang Rusia-Ukraina Mendingin ke Arah Diplomasi

Harga emas merosot setelah prospek diplomasi antara Rusia-Ukraina untuk mengakhiri perang sehingga menekan permintaan aset aman seperti emas.
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Senin (14/3/2022) atau Selasa pagi WIB, karena selera risiko investor meningkat menyusul meredanya guncangan awal atas perang Rusia-Ukraina.

Rusia-Ukraina memberikan sinyal bahwa diplomasi kedua belah pihak mungkin benar-benar berhasil.

Harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, anjlok US$24,2 atau 1,22 persen, menjadi ditutup pada US$1.960,80 per ounce. Emas mencapai terendah sesi di US$1.952,20, yang menandai titik terendah sejak 4 Maret, mengutip Antara.

Kejutan awal konflik Rusia-Ukraina mereda ketika pejabat Rusia dan Ukraina memulai putaran keempat pembicaraan damai, memicu selera risiko investor.

"Ada beberapa perkembangan yang berpotensi positif di medan perang Rusia-Ukraina dan itu telah mendorong reli pasar ekuitas dan merusak pasar logam," Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, menulis dalam sebuah catatan.

Harga emas juga tertekan imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun melonjak, karena Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga minggu ini.

Investor juga menunggu penutupan dan pengumuman pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (16/3/2022). Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada Rabu (16/3/2022) setelah pertemuan FOMC ditutup.

"Terlepas dari suasana risk-on (pengambilan risiko) di seluruh pasar, Saya belum akan menyebut ini (reli baru-baru ini) sebagai puncaknya emas, karena situasi (Ukraina) ini masih belum pasti. I," kata analis Julius Baer, Carsten Menke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Hafiyyan
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper