Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (15/3/2022), dibayangi oleh tren kenaikan imbal hasil obligasi AS seiring dengan prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Berdasarkan data Bloomberg, pada Senin (14/3/2022) kemarin, IHSG ditutup menguat 0,42 persen ke level 6.952,6 setelah bergerak dalam kisaran 6.918,31 - 6.969,99.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, investor perlu berhati-hati dan mencermati berlanjutnya kejatuhan harga saham yang berbasis komoditas seperti harga emas yang turun 1.96%, batu bara (7.05%), minyak (6.46%), CPO (5.67%) serta turunnya harga Nikel (4.07%).
"Selain itu, naiknya yield obligasi AS untuk segala tenor menjadi sentimen negatif atau tekanan tambahan bagi IHSG dalam perdagangan Selasa ini," jelas Edwin dalam risetnya, Selasa (15/3/2022).
Sementara itu, Indeks DJIA sempat menguat selama perdagangan dihari Senin sebesar +451 poin (+1.37%). Namun, dampak dari aksi wait & see perkembangan di Ukraina dan antisipasi langkah The Fed menaikkan FFR sebesar 25 bps dihari Rabu membuat investor kembali merealisasikan keuntungannya alias profit taking secara cepat membuat Indeks DJIA ditutup nyaris flat alias tidak bergerak.
Seiring dengan hal tersebut, Edwin memprediksi IHSG akan bergerak pada rentang 6.906 - 6.962 pada perdagangan hari ini.
Baca Juga
Beberapa saham yang dapat diperhatikan investor hari ini diantaranya adalah BBRI, JPFA, BBNI, ASII, AMRT, LPPF, CPIN, SRTG, MYOR, dan MTDL.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.