Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor PT Timah (TINS) Tak Terpengaruh Perang Rusia Ukraina

Ekspor PT Timah (TINS) ke Eropa berpotensi hanya mengalami keterlambatan karena faktor di pintu-pintu kedatangan menimbulkan antrean semakin panjang.
Salah satu fasilitas di Kampong Reklamasi Selinsing yang dikelola PT Timah Tbk merupakan dermaga pada danau buatan. Fasilitas tersebut berdiri diatas bekas tambang milik perusahaan yang beroperasi pada 2010 -2013 lalu./Istimewa
Salah satu fasilitas di Kampong Reklamasi Selinsing yang dikelola PT Timah Tbk merupakan dermaga pada danau buatan. Fasilitas tersebut berdiri diatas bekas tambang milik perusahaan yang beroperasi pada 2010 -2013 lalu./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Ekspor komoditas timah dari emiten pelat merah PT Timah Tbk. (TINS) tidak terpengaruh adanya konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina, hanya berpotensi terlambat.

Corporate Secretary TINS Abdullah Umar Baswedan mengatakan ekspor timah ke Eropa saat ini dengan adanya perang berpotensi keterlambatan karena faktor di pintu-pintu kedatangan menimbulkan antrean semakin panjang.

"Itu risikonya tidak di PT Timah, tapi di sana. Kita melihat belum ada dampak pengurangan.  Order dan lainnya masih sama," jelasnya saat ditemui, Senin (14/3/2022).

Abdullah mengatakan posisi ekspor Timah cukup jauh dari perang. 

Untuk tahun ini sendiri, Timah menargetkan produksi mencapai 35.000 ton, sebagian besar atau 65 persen dijual dengan cara trading, 35 persen diekspor ke pasar Eropa. 

Emiten bersandi TINS ini optimistis pada 2022 bisa mencapai produksi lebih baik dari 2021, baik dari tambang di laut, darat, dan dari optimalisasi bijih-bijih kita yang masih terserak di lokasi-lokasi tertentu, termasuk memperkuat tambang darat untuk menghindari pencuriandan lainnya. 

"Optimalisasi pengembangan aset dan penambangan di darat juga kita lakukan. Kita ingin berkolaborasi dengan seluruh pihak dan stakeholder agar bijih kita aman," imbuhnya.

Terkait harga, TINS juga berharap harga stabil. Pasalnya, PT Timah yakin belum ada pengganti timah untuk user industri elektronik. 

"Timah mengikuti harga komoditi lainnya kami harap stabil," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper