Terkait hal tersebut, Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan Dwi Irianti mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan minat investor terhadap instrumen ini.
Ia menuturkan, pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk menambah kuota pemesanan SR016 hingga penutupan penawaran 17 Maret mendatang. Apalagi, hari ini ada 1 seri sukuk ritel yang jatuh tempo, yakni SR011.
Namun, Handy mengatakan terdapat risiko dari kejutan FOMC meeting Maret, terlebih Jika The Fed menaikkan suku bunga yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
“Risikonya mungkin lebih dari sisi surprise FOMC meeting Maret, Jika The Fed menaikkan suku bunga lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang saat ini kenaikannya 25 bps,” tambahnya.