Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Melemah Tipis, Asing Masih Rajin Borong ASII dan TLKM

Tercatat, 227 saham menguat, 303 saham melemah dan 138 saham bergerak di tempat pada akhir sesi I IHSG hari ini.
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau terkoreksi pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Selasa (8/3/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG parkir pada posisi 6.868,93 atau turun tipis 0,12 poin. IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada level 6.929,86.

Tercatat, 227 saham menguat, 303 saham melemah dan 138 saham bergerak di tempat. Investor asing mencatatkan aksi net foreign buy Rp521,39 miliar.

Investor asing tercatat membeli saham PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp362,8 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini. Menyusul dibelakangnya adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) senilai Rp286,1 miliar dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) sebesar Rp136,8 miliar.

Sementara itu, terdatar 3 saham yang menguat di atas 11 persen atau masuk ke top gainers. Saham PT Trinitan Metals and Minerals Tbk. (PURE) melonjak 20 persen, saham PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RMBS) naik 13,85 persen dan saham PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) melaju 13,74 persen. 

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang memperkirakan IHSG akan menghadapi pola perdagangan seperti kemarin, dengan menguatnya saham-saham berbasis komoditas seiring naiknya harga komoditas tersebut. Harga minyak mentah tercatat naik 4,37 persen, batu bara 6,87 persen, dan emas naik 1,38 persen. Harga minyak sawit mentah (CPO) juga naik 6,22 persen, diikuti timah 2,43 persen, dan nikel naik signifikan 67,22 persen.

“Saham-saham berbasis komoditas ini menjadi bumper alias penahan IHSG agar turun tidak tajam dalam perdagangan Selasa ini menyusul cukup tajamnya kejatuhan Indeks DJIA,” katanya dalam riset harian, Selasa (8/3/2021).

Indeks DJIA terpantau terkoreksi 2,37 persen akibat kekhawatiran berlanjutnya konflik antara Rusia dan Ukraina yang telah memasuki hari ke-12. Tanda-tanda rekonsiliasi juga belum terlihat.

Sentimen ini juga diikuti dengan ancaman kenaikan inflasi sebagai dampak tajamnya kenaikan harga komoditas serta terganggunya rantai pasok, di tengah turunnya EIDO sebesar 1,25 persen dan naiknya yield obligasi Indonesia dan Amerika Serikat tenor 10 tahun.

Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran support dan resistance 6.807–6.904. Sementara itu, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp14.330–Rp14.470 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper