Bisnis.com, JAKARTA -- Pergerakan harga emas pada hari ini, 2 Maret 2022, menjelang pengumuman The Fed terkait kenaikan suku bunga AS.
Harga emas melambung pada akhir perdagangan Selasa seiring meningkatnya kekhawatiran atas dampaknya terhadap perekonomian akibat konflik Rusia vs Ukraina.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$43,1 atau 2,27 persen menjadi US$1.943,80 dolar AS per ounce. Itu merupakan level tertinggi dalam 13 bulan terakhir.
Investor tetap khawatir ketika konflik Rusia-Ukraina memasuki hari ke enam, menimbang implikasi konflik terhadap prospek inflasi dan pertumbuhan global. Jatuhnya indeks pasar saham AS dan imbal hasil obligasi AS juga mendukung pergerakan harga emas.
"Imbal hasil obligasi telah jatuh karena harga telah pulih di tengah arus safe-haven dan dengan beberapa investor mengurangi ekspektasi mereka tentang pengetatan agresif dari bank sentral. Dengan latar belakang ini, saya memperkirakan emas akan bergerak naik hingga US$2.000 dolar AS," ujar Fawad Razaqzada analis ThinkMarkets, dikutip dari Antara (03/2/2022).
Di sisi lain, investor juga mengantisipasi kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Kongres AS pada Rabu (2/3) dan Kamis (3/3) untuk kejelasan lebih lanjut tentang kenaikan suku bunga di tengah ketegangan Ukraina dan inflasi yang melonjak.
Baca Juga
Data ekonomi yang dirilis Selasa (1/3/2022) beragam. Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur AS akhir dari IHS Markit naik menjadi 57,3 pada Februari dari 55,5 pada Januari, lebih rendah dari ekspektasi pasar 57,5, memberikan dukungan tambahan bagi emas.
Selain emas, logam mulia lainnya seperti perak untuk pengiriman Mei naik 4,82 persen menjadi US$25,54 dolar per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 1,27 persen menjadi US$1.051,90 dolar AS per ounce.
MIFX melihat harga emas nampak turun karena masih diminatinya dolar AS. Mereka berpendapat harga emas berpotensi dijual uji support US$1920, bila turun ke bawah level US$1930.
MIFX menilai sentimen pencarian aset safe haven logam mulia di tengah eskalasi krisis di Ukraina berpeluang menopang kenaikan harga emas. Mereka melihat peluang harga emas dibeli untuk menguji level resistance US$1.955 selama harga tidak mampu menembus level support US$1.935.
Berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp987.000, naik Rp10.000
Berdasarkan informasi yang ada pada laman resmi Pegadaian, harga emas 24 karat UBS ukuran terkecil yakni 0,5 gram dijual seharga Rp529.000 naik Rp3.000 dibandingkan dengan harga Selasa (1/3/2022) kemarin. Adapun, emas Antam ukuran yang sama dijual pada harga Rp561.000 atau stagnan.
