Bisnis.com, JAKARTA - Konsensus analis memprediksi pendapatan PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) akan terus meningkat pada tahun 2022 menjadi Rp8,4 triliun.
Hal itu turut berimbas positif terhadap PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) sebagai pemegang saham utama dengan kepemilikan saham sebesar 55,4 persen.
CEO LPKR sekaligus Presiden Komisaris SILO John Riady mengatakan bahwa kebutuhan sektor kesehatan diperkirakan akan terus bertumbuh di masa mendatang.
“Ke depan, kami melihat adanya peningkatan dalam belanja kesehatan yang kini masih rendah yaitu sekitar 3 persen dari PDB. Saat ini masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan pencegahan penyakit seiring imbas pandemi," papar John dalam keterangan resmi, Rabu (23/2/2022).
John menyampaikan pihaknya melihat kebutuhan akan layanan rumah sakit masih sangat besar di Indonesia. Oleh karena itu, SILO akan terus membangun rumah sakit baru untuk memberikan akses bagi masyarakat dalam memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas dan berstandar internasional.
SILO saat ini sudah mengelola dan mengoperasikan 40 rumah sakit di Indonesia, yang terdiri dari 14 rumah sakit di wilayah Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.
Baca Juga
Sementara itu, konsensus analis Bloomberg memperkirakan SILO pada tahun 2022 mampu membukukan pendapatan sebesar Rp8,41 triliun, naik dari estimasi pendapatan pada tahun 2021 yang sejumlah Rp8,3 triliun. Dari sisi belanja modal (capital expenditure/capex), SILO diperkirakan mengalokasikan Rp1 triliun pada tahun ini seperti tahun sebelumnya.
"SILO pun diperkirakan meraih laba bersih Rp563,92 miliar dan EBITDA Rp1,88 triliun pada tahun ini," jelas laporan konsensus analis Bloomberg.
Dalam publikasi risetnya, RHB Sekuritas Indonesia juga memproyeksikan SILO mampu membukukan pendapatan Rp7,95 triliun dengan laba bersih Rp732 miliar pada tahun 2021. Pada tahun 2022, menurut riset RHB Sekuritas Indonesia, SILO berpotensi meraih pendapatan Rp8,74 triliun dan laba bersih Rp641 miliar.