Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Indeks ESG Menjanjikan, Ikuti Tren Global Tahun Ini

Emiten yang melaksanakan ESG sesungguhnya memiliki keberlangsungan perusahaan yang lebih terjamin.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Analis menilai prospek indeks berbasis Environmental, Sosial dan Governance (ESG) pada tahun ini cerah terutama ditopang isi konstituen yang merupakan saham-saham blue chip dengan pergerakan positif.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengungkapkan saham-saham yang masuk dalam indeks ESG, rata-rata merupakan saham-saham berkapitalisasi besar yang selama ini merupakan saham-saham blue chip.

Saham-saham tersebut dari sisi sektornya seperti keuangan mencatatkan kinerja pertumbuhan yang baik.

“Dari sisi sektornya, itu memang sesuai dengan tren yang ada. Jadi di luar indeks ESG pun indeks big cap seperti IDX30, LQ45 itu juga rata-rata kinerjanya sangat baik,” papar Wawan kepada Bisnis, Selasa (22/2/2022).

Dia pun mengungkapkan bahwa semenjak kuartal IV/2021 hingga saat ini, penggerak dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditopang big cap dan indeks ESG berisikan emiten-emiten yang juga serupa.

“Jadinya ya menurut saya [indeks ESG] bisa menjadi pilihan untuk investor melihat saham-saham ESG,” ujar Wawan.

Selain itu, Wawan juga mengatakan bahwa emiten yang melaksanakan ESG sesungguhnya memiliki keberlangsungan perusahaan yang lebih terjamin.

Oleh sebab itu akan menambah keyakinan bagi investor untuk menempatkan dananya. Ditambah lagi emiten yang menerapkan ESG jelas Wawan seharusnya lebih sustainable sehingga prospeknya juga akan baik ke depannya.

“Terus ada kekhawatiran secara profitable itu bagaimana? Setidaknya untuk sekarang, saham-saham ESG itu semuanya termasuk saham-saham yang profitable dan diminati di bursa jadi tidak ada concern dari sisi hal itu,” tambahnya.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, per Selasa (22/2/2022), seluruh indeks berbasis ESG yang terdaftar dalam bursa mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2022. Indeks tersebut adalah IDX ESG Leaders yang tercatat tumbuh 2,56 year to date (ytd).

Bahkan indeks ESG Quality 45 IDX Kehati telah naik 4,87 persen ytd, ESG Sector Leaders IDX Kehati dan Sri-Kehati masing-masing dengan pertumbuhan 4,31 persen dan 4,36 persen, dan 5,44 persen ytd.

Ketiga indeks tersebut telah melewati kinerja pertumbuhan IHSG di mana hingga Selasa (22/2/2022) tercatat tumbuh sebesar 4,26 persen ytd.

Kinerja indeks Sri-Kehati pun terpantau tumbuh melebihi kinerja indeks IDX30 maupun LQ45 yang masing-masing naik sebesar 4,73 persen dan 4,54 persen ytd.

Laporan mingguan Infovesta pada 7 Februari 2022 lalu pun menyebutkan bahwa seiring dengan dukungan pemerintah dalam mendorong penerapan usaha berbasis ESG, tampak minat investor yang menunjukkan peningkatan.

Adapun minat tersebut terefleksi dari perkembangan kinerja indeks acuan berbasis ESG. Meski memang jumlah emiten berbasis ESG di dalam negeri masih terbatas. Bahkan saat ini masih sulit dijumpai perusahaan yang secara utuh menerapkan konsep ESG.

Sementara itu, investasi pada bisnis berbasis ESG di dunia maupun dalam negeri saat ini juga gencar dilakukan akibat dampak dari perubahan cuaca yang semakin ekstrim.

Di dalam negeri sendiri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan taksonomi hijau dalam mendukung pengembangan ekonomi hijau yang merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk memenuhi target paris agreement.

Pada saat yang sama, riset Nasdaq menunjukkan bahwa program ESG akan membuka akses modal yang besar bagi perusahaan dan memberikan dampak positif terhadap brand perusahaan.

“Dengan meningkatnya kesadaran perusahaan terhadap program ESG, minat perusahaan dalam memenuhi persyaratan program ESG diprediksi meningkat,” tulis Infovesta dikutip Selasa (22/2/2022).

Minat tersebut tulis Infovesta akan membuka peluang kenaikan total aset ekuitas berbasis ESG serta berpengaruh positif terhadap potensi kenaikan jumlah reksa dana indeks berbasis ESG ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper