Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Bikin Rusia-Ukraina Memanas, Crypto Bitcoin Cs Melorot

Bitcoin dan sebagian besar kripto utama kembali karam di tengah meningkatnya kembali ketegangan geopolitik antara Rusia-Ukraina setelah Pidato Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ilustrasi sistem blockchain apa aset kripto/Istimewa
Ilustrasi sistem blockchain apa aset kripto/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Bitcoin, Etherium, dan aset kripto berkapitalisasi pasar utama lainnya terpantau terjun bebas pada perdagangan hari ini, Selasa (22/2/2022) karena dorongan sentimen negatif ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina dan juga termasuk Amerika Serikat.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan meski sempat menguat pada perdagangan sebelumnya, akibat belum meredanya ketegangan geopolitik tersebut, pada hari ini aset kripto justru melemah.

Bitcoin dan sebagian besar kripto utama kembali karam di tengah meningkatnya kembali ketegangan geopolitik antara Rusia-Ukraina. Pidato Presiden Rusia, Vladimir Putin menarik dunia lebih dekat ke perang,” tulis Ibrahim dalam riset hariannya, Selasa (22/2/2022).

Mengutip coinmarketcap.com, Selasa (22/2/2022) pukul 16.05, Bitcoin (BTC) terpantau melemah 4,94 persen dalam 24 jam terakhir ke level US$37.073,78 per keping. Kemudian Ethereum (ETH) terjun 6,47 persen dalam 24 jam terakhir ke level US$2.543,13 per keping.

Ibrahim menyampaikan bahwa Vladimir Putin mengakui bahwa dua wilayah telah memisahkan diri di Ukraina timur menjadi wilayah merdeka pada Senin lalu, dan Putin mengerahkan pasukan ke wilayah tersebut.

Sebagai respon, Amerika Serikat pun bereaksi terhadap aksi tersebut. Di mana salah satu pejabat di Gedung Putih Jen Paski mengatakan Presiden AS Joe Biden, akan menandatangani perintah eksekutif yang melarang investasi, perdagangan dan pembiayaan oleh warga AS atau sebaliknya dari wilayah Donetsk dan Luhansk.

Menurut Ibrahim, dengan sanksi tersebut tentunya bisa memanaskan hubungan AS dengan Rusia, belum lagi negara-negara Eropa yang kemungkinan akan mengambil langkah serupa. Hal tersebut tentunya akan memberikan sentimen negatif untuk pelaku pasar.

“Apabila sentimen pasar terus memburuk, maka aset berisiko seperti kripto dan saham akan terus dilepas oleh investor dan mereka cenderung beralih ke aset minim risiko (safe haven) seperti emas dan obligasi pemerintah,” tulis Ibrahim.

Berdasarkan sentimen diatas, Ibrahim kemudian memperkirakan aset Bitcoin pada perdagangan besok, Rabu (23/2/2022) melemah.

“Sedangkan untuk perdagangan besok, Bitcoin kemungkinan dibuka fluktuatif namun melemah di kisaran US$36.200,20 - US$36.900,30 per koin,” tulis Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper