Bisnis.com, JAKARTA — PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), emiten pengelola jaringan ritel minimarket Alfamart, angkat suara soal temuan stok minyak goreng di gudang distribusi perusahaan di Deli Serdang, Sumatra Utara, beberapa waktu lalu.
Perusahaan menyatakan stok di gudang tersebut sedang dalam proses distribusi ketika sidak dilakukan oleh Satgas Pangan Sumatra Utara.
Sekretaris Perusahaan Sumber Alfaria Trijaya Tomin Widian dalam keterbukaan informasi bursa menjelaskan bahwa perusahaan memang telah menerima pengiriman minyak goreng dengan merek Parveen sebanyak 2.091 karton pada Selasa, 15 Februari 2021. Namun karena adanya kesalahan faktur, perusahaan tidak bisa melakukan input atau pelaporan penerimaan barang ke sistem di Distribution Center Alfamart Deli Serdang, Medan.
“Setelah dilakukan revisi oleh pihak distributor, pada Rabu, 16 Februari 2022, input penerimaan (receipt) berhasil dilakukan ke data komputer Distribution Center Alfamart Medan sehingga proses pengiriman ke toko bisa mulai dijalankan,” kata Tomin, Selasa (22/2/2022).
Lebih lanjut, dia menjelaskan distribusi minyak goreng tersebut diproses secara bertahap ke seluruh toko di wilayah kota Medan dengan alokasi 3 karton per toko. Pengiriman hingga 17 Februari 2022 pukul 11:00 WIB tercatat mencapai 70 persen dengan status barang selesai terkirim ke toko.
Adapun saat sidak oleh Polda Sumut dan Satgas Pangan pada Kamis 17 Februari pukul 11.30 WIB, Tomin mengatakan masih ada 30 persen stok barang yang tersimpan di gudang karena proses pengiriman masih berjalan. Namun pada Jumat, 18 Februari 2022, dia memastikan seluruh minyak goreng di Distribution Centre telah dikirim ke toko di wilayah Kota Medan dan sekitarnya.
Baca Juga
“Melalui klarifikasi kronologis di atas, perseroan telah mendistribusikan stok minyak tersebut ke toko wilayah kota Medan dan sekitarnya,” kata dia.
Dengan telah didistribusikannya stok minyak dari Distribution Centre ke toko-toko, Tomin mengatakan sudah tidak terdapat isu stok minyak goreng menumpuk. Dia menjelaskan isu tersebut mengemuka karena proses distribusi yang belum rampung saat sidak dilakukan.
Pada Senin 21 Februari 2022, dia menjelaskan Sumber Alfaria Trijaya juga menghadiri rapat koordinasi dalam rangka mendukung ketersediaan minyak goreng untuk mengantisipasi adanya kelangkaan dan kenaikan harga bahan pokok di Sumatra Utara.
Rapat koordinasi turut dihadiri pemangku kepentingan seperti pengusaha ritel, produsen dan distributor.
“Dalam kesempatan tersebut, Sumber Alfaria Trijaya menyampaikan akan berperan aktif untuk dapat secara bersama-sama dengan berbagai pihak untuk memastikan ketersediaan minyak goreng untuk masyarakat dapat terpenuhi,” katanya.