Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tembus Rekor Tertinggi Lagi ke 6.902, Asing Borong Saham ARTO, BBRI, HRUM

IHSG pada hari ini kembali ditutup menguat ke rekor tertinggi baru 6.902.
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan hari ini, Senin (21/2/2022) menembus level tertinggi baru seiring dengan masuknya investor asing.

IHSG naik 0,15 persen atau 10,15 poin menjadi 6.902,96 pada akhir sesi II. Sepanjang sesi hari ini, indeks bergerak di rentang 6.886,13-6.927,91.

Tercatat, 223 saham menguat, 292 saham melemah, dan 163 saham bergerak stagnan. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign buy Rp563,56 miliar jelang penutupan.

Investor asing tercatat membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp191,4 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini. Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Jago Tbk. (ARTO) Rp178,0 miliar, dan PT Harum Energy Tbk. (HRUM) Rp99,1 miliar.

Saham PT Gozco Plantations Tbk. (GZCO) memimpin penguatan dengan kenaikan 34,56 persen menjadi Rp183.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyebutkan IHSG ditutup di level 6.892,81 atau naik 0,84 persen pada Jumat (18/2/2022) lalu. IHSG ditutup menguat mengabaikan pelemahan bursa saham global yang turun karena kekhawatiran dimana ketegangan antara Rusia – Ukraina semakin memanas. Pergerakan di akhir pekan minim sentimen.

Secara teknikal, pola candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic yang membentuk golden cross mengindikasikan masih ada potensi penguatan IHSG hari ini. Investor masih akan mencermati perkembangan dari ketegangan Rusia – Ukraina.

"Di sisi lain, dari dalam negeri akan minim sentimen di awal pekan," jelas Dennies dikutip dari risetnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper