Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah masa penawaran umum saham perdana, PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP) mendapatkan peringkat triple B atau BBB untuk obligasi yang diterbitkannya pada 2021 dari Pefindo.
Direktur Utama Pemeringkat Efek Indonesia Salyadi Saputra menjelaskan dalam surat hasil rapat yang diadakan pada Kamis (10/2/2022), Panitia Pemeringkat Pefindo memutuskan peringkat idBBB (Triple B) terhadap Obligasi I Seri B Tahun 2021 PT Adhi Commuter Properti senilai Rp9 miliar untuk periode 10 Februari 2022 sampai dengan 1 Februari 2023.
“Efek utang dengan peringkat idBBB mengindikasikan parameter proteksi yang memadai dibandingkan efek utang Indonesia lainnya," urainya, dikutip Kamis (17/2/2022).
Walaupun demikian, kondisi ekonomi yang buruk atau keadaan yang terus berubah akan dapat memperlemah kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang.
Peringkat tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi dari Perusahaan serta Laporan Keuangan Tidak Diaudit per 31 Desember 2021 dan Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2020.
Di sisi lain, calon emiten berkode ADCP ini mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 14,4 kali pada hari pertama penawaran umum perdana saham per 16 Februari 2022.
Baca Juga
Pada IPO ini, ADCP akan melepas 10 persen saham baru dengan target dana Rp288,8 miliar. Perseroan telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 Februari 2022.
Sekretaris Perusahaan Adhi Commuter Properti Adi Sampurno menjelaskan besaran oversubscribed ini merupakan hasil penjatahan terpusat (pooling) yang terkumpul di hari pertama penawaran umum.
Angka ini akan terus bertambah mengingat proses penawaran umum masih akan berlangsung hingga Senin, 21 Februari 2022.
Menurut Adi, animo investor yang besar terhadap saham ADCP tak lepas dari prospek fundamental bisnis dan optimisme terhadap dukungan induk usahanya, PT Adhi Karya Persero Tbk (ADHI) yang sangat besar.
“Kami terus berupaya mempercepat berbagai proyek sesuai dengan rencana untuk memastikan fundamental bisnis perusahaan semakin kuat,” kata Adi.