Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBOC Suntik Likuiditas ke Perbankan, Bursa China Menghijau

Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,42 persen atau 14,56 poin ke level 3.443,44. Sementara itu, indeks CSI300 berakhir menguat 1,03 persen atau 4,06 poin ke level 4.598,74.
Salah satu layar perdagangan di bursa saham China./Bloomberg
Salah satu layar perdagangan di bursa saham China./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China ditutup menguat pada perdagangan Selasa (15/2/2022), setelah bank sentral menyuntikkan likuiditas ke pasar keuangan.

Dilansir dari Bloomberg, indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,42 persen atau 14,56 poin ke level 3.443,44. Sementara itu, indeks CSI300 berakhir menguat 1,03 persen atau 4,06 poin ke level 4.598,74.

Saham-saham produsen semikonduktor memimpin penguatan di indeks Shanghai Composite, di antaranyha saham Thinkon Semiconductor Jinzhou Corp A yang naik 16,47 persen dan Giantec Semiconductor Corp A. dengan penguatan 11,7 persen.

Bursa saham China menguat setelah bank sentral China, People Bank’s of China (PBOC) memutuskan mempertahankan tingkat suku bunga acuan sambil memberikan dorongan ke pasar keuangan dengan menyuntikkan likuiditas. PBOC menyuntikkan 100 miliar yuan atau US$15,7 miliar ke dalam sistem perbankan dengan fasilitas pinjaman jangka menengah.

Bank-bank China pada Januari memperpanjang rekor jumlah pinjaman setelah PBOC menurunkan biaya pinjaman untuk pertama kalinya sejak 2020 bulan lalu. Langkah pelonggaran ini dilihat sebagai awal pelonggran lanjutan ketika ekonomi China berjuang dengan wabah Covid-19, perlambatan di sektor properti, dan tanda-tanda permintaan domestik yang lemah.

“PBOC mengisyaratkan bahwa pihaknya masih ingin menjaga kondisi likuiditas yang cukup dan suku bunga pasar pada tingkat yang relatif rendah untuk mendukung permintaan kredit,” kata ekonom Credit Agricole CIB Zhi Xiaojia, dilansir Bloomberg, Selasa (15/2/2022).

“Ada ruang untuk tindakan kebijakan lebih lanjut di semester pertama, karena tekanan pertumbuhan tetap ada, terutama di sektor properti dan terkait dengan permintaan konsumsi swasta,” lanjutnya.

Enam belas dari 27 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan PBOC mempertahankan suku bunga pinjaman kebijakan satu tahun, dengan sebagian besar mengatakan PBOC mampu menunggu dan melihat apakah langkah-langkah pelonggaran sebelumnya mulai berdampak.

Pada bulan Januari, bank sentral memangkas suku bunga pinjaman kebijakan satu tahun sebesar 10 basis poin menjadi 2,85 persen. Ini merupakan penurunan pertama sejak April 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper