Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN konstruksi PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) akan kembali menggelar aksi korporasi berupa rights issue dengan target dana publik sebesar Rp4 triliun. Right issue ini sendiri akan bernilai Rp7 triliun dengan ditambah PMN pemerintah sebesar Rp3 triliun.
Rencana dana publik jumbo ini seiring kesiapan pemerintah untuk mengalami dilusi kepemilikan dari saat ini sebanyak 75,35 persen.
"Kami menggunakan asumsi itu dulu, [saham pemerintah] kembali ke 66 persen sehingga dana publik nanti diperkirakan ditargetkan itu total maksimum menjadi Rp3,9 sampai dengan Rp4 triliun," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Senin (14/2/2022).
1. Menakar Right Issue Jumbo Waskita (WSKT) di Kasta Blue Chips
Belum ada gambaran atau jadwal indikatif terhadap rencana aksi korporasi tersebut. Namun, rencana ini sempat membuat saham WSKT mengalami tekanan dan banyak dilego pasar pada Senin (14/2/2022).
Lantas, bagaimana masa depan rencana emiten ini?
Pembahasan selanjutnya dapat Anda baca di sini.
_1644803762.jpg?w=744&h=465)
2. MotoGP Mandalika, Saham PTPP Siap Ngegas
Lain nasib dengan WSKT yang tengah mengumpulkan pundi-pundi tenaga untuk lepas landas, saudara mereka PT Pembangunan Perumahan Persero Tbk. (PTPP) sudah berada di ambang pemulihan.
Tahun ini, kinerja perusahaan diyakini manajemen juga bakal terdongkrak oleh gelaran MotoGP Indonesia yang dihelat di Sirkuit Mandalika.
Sebagian besar proyek di sirkuit tersebut memang telah rampung, namun perseroan masih punya beberapa tugas yang perlu dieksekusi. Misalnya, terkait pengerjaan grandstand untuk tribun penonton berkapasitas total 50.634 kursi.
Itu belum termasuk rencana pengerjaan VIP Village seluas 8.438,5 meter persegi berkapasitas 2.128 kursi di VIP Lounge dan 1.056 kursi di tribun VIP.
“Seluruh pekerjaan penumpang di sirkuit ditargetkan selesai di awal Maret 2022 sebelum Pertaminan Grand Prix of Indonesia dimulai,” kata Direktur Utama PTPP Novel Aryad dalam keterangannya awal pekan ini.
Pembahasan lebih lanjut mengenai kelanjutan partisipasi PTPP dalam proyek MotoGP Mandalika dapat Anda baca di sini.
3. Anang (ASIX), Wirda Mansur (ICOIN) & Tahapan Penerbitan Token di Indonesia
Setelah proyek ASIX yang diinisiasi Anang dan Ashanty, kali ini tokoh publik lain Wrida Mansur tengah menggodok peluncuran aset token kripto lain bernama I-COIN.
Namun, seperti halnya dalam kasus Anang dan Ashanty, perjalanan Wrida untuk memasarkan token rintisannya tidak akan mudah. Dia perlu melewati lika-liku prosedur dan syarat yang berlaku agar dapat diakui Bappebti dan ditransaksikan di dalam negeri.
Ulasan lebih lanjut mengenai gambaran proses yang mesti dilalui dapat Anda baca di sini.
4. Kebijakan Dividen BMRI, BBRI, BBNI & BBTN, Efek Laba Moncer Berdampak untuk 2022?
Setelah membukukan kinerja cemerlang pada 2021, emiten-emiten bank jumbo pelat merah seperti BMRI, BBRI, BBNI dan BBTN masih menjadi pusat lampu sorot para investor.
Pasalnya, seiring performa bisnis masing-masing, muncul ekspektasi besar untuk keempat bank memberikan dividen yang lebih besar pula daripada tahun sebelumnya.
Tahun lalu, keempat bank pelat merah memang punya kontribusi dan peran besar bagi perbankan Indonesia yang masih dalam fase ekspansif. Terbukti, total kredit yang dibukukan keempatnya mencapai Rp2.9540,31 triliun atau setara 51 persen keseluruhan kredit perbankan nasional.
Gambaran mengenai potensi dividen yang bisa didapat investor dari keempat emiten dapat Anda baca di sini.
