Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel induk dari jaringan gerai Indomaret, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), mengumumkan perubahan susunan pengurus, menyusul diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (10/2/2022).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan Direksi DNET, hasil pemungutan suara menunjukkan 100 persen pemegang saham menyepakati permohonan pengunduran diri Yunal Wijaya dari jabatannya selaku direktur perseroan, sebagaimana tertulis dalam surat pengunduran diri tertanggal 30 November 2021. Rapat juga menyetujui keputusan untuk tidak mengangkat pengganti Yunal.
"Tidak ada dampak kejadian, informasi, atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi, keuangan atau kelangsungan usaha Emiten atau Perusahaan Publik," tulis Sekretaris Perusahaan sekaligus Direktur DNET Kiki Yanto Gunawan dalam keterbukaan informasi, Senin (14/2/2022).
Dengan diputuskannya rapat tersebut, maka sampai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada 2023, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:
Komisaris Utama: Djisman Simandjuntak
Komisaris: Ferry Noviar Yosaputra
Baca Juga
Komisaris: Soedarsono
Komisaris: Howard Timotius Palar
Komisaris: Janimiranti Inggawati
Komisaris: Bambang Subianto
Komisaris: Adi Pranoto Leman
Direktur Utama: Haliman Kustedjo
Direktur: Christian Rahardi
Direktur: Kiki Yanto Gunawan
Direktur: Harjono Wreksoremboko
Saham DNET tercatat parkir di posisi 3.200, turun 40 poin atau 1,23 persen pada penutupan perdagangan sesi pertama pukul 11.30 WIB pada Senin (14/2/2022). Nilai transaksi sepanjang sesi pertama tercatat berjumlah Rp16,15 miliar.
Sebelumnya, Grup Salim melalui melalui PT Megah Eraraharja diberitakan melepas sebagian kepemilikan DNET. Megah Eraraharja yang merupakan salah satu pengendali Indoritel Makmur Internasional melaporkan telah menjual 209.550.000 atau 209,55 juta saham pada Jumat (4/2/2022).
Saham tersebut dijual dengan harga Rp3.050 per lembar saham. Dengan demikian Megah Eraraharja mengantongi sekitar Rp639,13 miliar dari pelepasan sebagian saham tersebut.