Bisnis.com, JAKARTA – Analis veteran, David Roche memprediksi bahwa harga minyak dunia bisa menembus angka US$120 per barel sehingga mempengaruhi situasi ekonomi dunia jika Rusia menginvasi Ukraina.
Meskipun Moscow membantah hal tersebut, 130.000 tentara, tank, misil, dan suplai kantong darah telah dipersiapkan Rusia di perbatasan Ukraina. Rusia menuntut agar Ukraina tidak diizinkan untuk menjadi anggota aliansi militer NATO, dan juga meminta agar NATO menarik diri dari wilayah Eropa Timur.
Roche menilai bahwa ketidakpastian mengenai langkah yang akan diambil Rusia kedepannya sangat berpotensi menganggu pasar global.
“Jika ada invasi (Rusia) ke Ukraina dan diberlakukannya sanksi menghambat akses Rusia ke mekanisme valuta asing, sistem pengiriman pesan, dan sebagainya, atau yang membatasi ekspor komoditas Rusia, baik itu minyak bumi dan gas alam atau batu bara, saya pikir itu menyebabkan harga minyak mencapai angka US$120 per barel,” papar Roche.
Harga minyak jenis Brent telah menyentuh angka US$ 94,44 per barel. Sementara untuk jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) hargan mencapai US$ 93,10 per barel pada hari Jumat (11/02/2022).
Meskipun dampak pada harga minyak diabaikan, Roche juga memprediksi bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat menimbulkan dampak ekonomi yang besar. Dia memperingatkan bahwa banyak pelaku pasar meremehkan potensi konsekuensi dari krisis Rusia-Ukraina.
Baca Juga
Roche berpendapat jika Putin melakukan “sesuatu yang dramatis kepada Ukraina,” AS dan sekutunya kemungkinan akan menjatuhkan sanksi keras terhadap Rusia, dan pasar ekuitas Eropa serta prospek ekonomi global akan “mengalami perubahan radikal.”
Anggota parlemen AS mengatakan mereka tengah merancang "induk dari semua sanksi" terhadap Rusia sebagai metode membela Ukraina yang akan "melumpuhkan ekonomi [Rusia]."
Menteri Inggris dan Jerman juga telah memperingatkan akan ada konsekuensi ekonomi bagi Moskow jika mengambil tindakan agresif terhadap Ukraina.
Namun, para ahli telah menduga bahwa Rusia bersedia untuk menimbulkan "kerugian finansial yang nyata" dan menginisasi perang besar-besaran untuk mencapai tujuan politiknya di Ukraina.
Dalam jajak pendapat terhadap 5.529 orang di tujuh negara anggota Uni Eropa pada akhir Januari, Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa menemukan bahwa mayoritas orang di semua negara yang disurvei percaya bahwa Rusia akan menyerang Ukraina. Mayoritas peserta juga mengatakan mereka percaya NATO dan Uni Eropa membantu Ukraina jika Rusia menyerang