Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Bakrie (BNBR) Masuk Bisnis Kendaraan Listrik Seperti Tesla

Grup Bakrie menyasar pengembangan bisnis kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) memasuki usia ke-80 tahun.
(Dari kiri) Chairman Grup Bakrie Nirwan Dermawan Bakrie, Presiden Direktur PT Ithaca Resources Agoes Projosasmito, Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Bakrie, dan CEO PT Bakrie Capital Indonesia Adika Nuraga Bakrie berbincang di sela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) fasilitas produksi batubara ke metanol senilai Rp30 triliun yang dilakukan secara virtual di Jakarta dan Amerika Serikat, Kamis (14/5/2020) malam./Anara Foto
(Dari kiri) Chairman Grup Bakrie Nirwan Dermawan Bakrie, Presiden Direktur PT Ithaca Resources Agoes Projosasmito, Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Bakrie, dan CEO PT Bakrie Capital Indonesia Adika Nuraga Bakrie berbincang di sela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) fasilitas produksi batubara ke metanol senilai Rp30 triliun yang dilakukan secara virtual di Jakarta dan Amerika Serikat, Kamis (14/5/2020) malam./Anara Foto

Bisnis.com, JAKARTA - Grup Bakrie menyasar pengembangan bisnis kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) memasuki usia ke-80 tahun.

Direktur Utama dan CEO Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie menuturkan grup usahanya tengah fokus membantu elektrifikasi transportasi publik di Indonesia.

"Dalam upaya Bakrie Group mempelopori proses elektrifikasi transportasi publik di Indonesia, VEKTR hadir melalui inovasi bus listrik yang bebas emisi karbon dan mendukung udara bersih," katanya, Kamis (10/2/2022).

Anin mengatakan, bus VEKTR siap melayani kebutuhan transportasi masyarakat Indonesia dengan memberikan fitur- fitur keamanan, keselamatan, kenyamanan, serta digital friendly.

Emiten berkode saham BNBR itu, lanjutnya, mulai fokus mengembangkan sektor energi berkelanjutan  sebagai salah satu segmen bisnis perusahaan. Menurutnya sektor yang akan dikembangkan perusahaan adalah pembuatan bus listrik.

Melalui anak usahanya, PT Bakrie Autoparts (BA), BNBR akan mengembangkan sektor bisnis kendaraan listrik besar atau heavy e-mobility. Salah satu fokus utama pada segmen bisnis ini adalah pengembangan bus listrik.

Anindya menuturkan, perusahaan telah menjalin kerja sama dengan BYD Auto sejak 2018 untuk mengembangkan industri bus listrik di Indonesia.

Perusahaan secara bersama-sama telah menyepakati 4 tahap pengembangan serta produksi bus listrik ke depan.

Dia memaparkan keempat tahap tersebut adalah, pertama, importasi dan unjuk produk; tahap kedua, penetrasi pasar; ketiga, melakukan komersialisasi dan proses manufaktur awal; dan terakhir adalah komersialisasi penuh.

Anindya melanjutkan, bus listrik Bakrie Autoparts - BYD adalah bus listrik pertama di Indonesia yang telah lulus seluruh ketentuan proses homologasi serta pemenuhan seluruh ketentuan legalitas dan teknis untuk diuji coba secara komersil oleh Transjakarta.

Bus ini juga merupakan bus listrik pertama yang telah diuji coba secara komersial di jalur Transjakarta.

BNBR juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa mitra dalam negeri untuk pembuatan bus listrik yang lebih baik. Langkah ini membuat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bus yang dibuat oleh BA mencapai 35 persen.

“Untuk tahap awal kami sudah 35 persen menggunakan komponen lokal. Ke depannya mudah-mudahan TKDN nya bisa mayoritas,” katanya.

Ke depan, Perseroan siap menyediakan 70 unit lainnya untuk memenuhi target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 100 unit bus listrik di 2021.

Unit yang akan diproduksi ini nantinya berupa Completely Knocked Down (CKD) yang akan dirakit oleh perusahaan perakitan (karoseri) lokal.

BNBR juga menyiapkan fasilitas kendaraan listrik di atas lahan seluas 5 hektar di Bakauheni, Lampung. Pembangunan fasilitas ini direncanakan akan berlangsung selama 6 bulan dengan nilai investasi sekitar US$50 juta.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper