Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SNB Kembali Borong Saham Emiten Milik Tommy Soeharto

PT Sarana Niaga Buana (SNB) memborong kembali saham GTSI, yang dikendalikan oleh Tommy Soeharto.
PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/9/2021), yang menjadi perusahaan tercatat ke-37 di BEI pada 2021.rn
PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/9/2021), yang menjadi perusahaan tercatat ke-37 di BEI pada 2021.rn

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarana Niaga Buana (SNB) memborong saham PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) yang dikendalikan oleh Tommy Soeharto.

SNB telah membeli kembali saham mayoritas milik GTSI per 2 Februari 2022. Perseroan kini tercatat memiliki 871,76 juta atau 5,51 persen saham GTSI. Adapun saham perusahaan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) itu tercatat pada rentang Rp50 per saham hingga Rp72 per saham.

Dengan asumsi tersebut, perseroan setidaknya mengeluarkan modal antara Rp43,58 miliar sampai dengan Rp62,76 miliar.

Padahal sebelumnya, SNB telah menjual seluruh kepemilikan saham pada 4 November 2021. Pada periode tersebut, perseroan tercatat memiliki 5,52 persen saham atau setara dengan 873,80 juta saham.

Adapun pengendali GTSI adalah PT Hateka Trans Internasional. Hateka memegang 84,8 persen saham GTSI, selanjutnya masyarakat 15,2 persen. Sebagai informasi, Hateka dimiliki oleh kedua anak presiden ke-2 Indonesia yaitu Soeharto.

Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soehato tercatat sebagai pengendali dengan kepemilikan mencapai 60 persen. Lalu diikuti oleh Sigit Harjojudanto yang memiliki 40 persen saham perseroan.

Sebelumnya, Emiten pelayaran anak usaha Humpuss Intermoda, PT GTS Internasional (GTSI) menargetkan pendapatan pada 2022 mencapai US$43 juta.

Direktur GTSI Dandun Widodo mengatakan bahwa target tahun ini lebih besar daripada 2021. Adapun, sepanjang 2020, pendapatan GTSI tumbuh menjadi US$31,33 juta atau naik dari periode sebelumnya pada 2019 sebesar US$30,17 juta.

GTSI juga membukukan pertumbuhan kinerja yang positif dengan membukukan laba bersih sekitar US$16,2 juta, naik dari 2019 sebesar US$10,67 juta.

“Kontribusi kontrak angkutan LNG GTSI dengan BP Berau Ltd. ke pendapatan sekitar 40 persen,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (17/1/2022).

Baru-baru ini GTSI melalui salah satu anak perusahaannya PT Hikmah Sarana Bahari (HSB) berhasil mengantongi kontrak dengan BP Berau Ltd. untuk pengapalan kargo LNG. Kontrak pengapalan LNG tersebut akan menggunakan dengan kapal EKAPUTRA-1 dengan jangka waktu satu tahun terhitung mulai 7 Januari 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper