Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Pertumbuhan Dana Kelolaan, Simak Strategi Manulife dan Pinnacle Pada Tahun Ini

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga 31 Januari 2022 jumlah dana AUM reksa dana secara industri adalah Rp574,63 triliun. Pencapaian itu terpantau turun dari posisi Desember 2021 yang mencapai Rp579,96 triliun.
ilustrasi investasi reksa dana
ilustrasi investasi reksa dana

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perusahaan manajer investasi (MI) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memacu pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) pada tahun 2022.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga 31 Januari 2022 jumlah dana AUM reksa dana secara industri adalah Rp574,63 triliun. Pencapaian itu terpantau turun dari posisi Desember 2021 yang mencapai Rp579,96 triliun.

Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Ezra Nazula menuturkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk meningkatkan jumlah dana kelolaannya.

Ezra memaparkan, MAMI akan fokus melakukan edukasi finansial ke masyarakat luas, memberikan kemudahan akses bagi masyarakat luas ke berbagai produk reksa dana MAMI, menyediakan solusi investasi yang sesuai dengan kebutuhan beragam tipe investor dengan kualitas layanan yang prima, serta selalu menjaga kepercayaan investor.

“Melalui upaya ini, kami harap industri reksa dana, termasuk MAMI di dalamnya, dapat terus berkembang,” jelas Ezra saat dihubungi pekan ini.

Ezra melanjutkan, dalam setahun terakhir, sejak September 2020 hingga September 2021, dana kelolaan reksa dana MAMI tumbuh sebesar 79 persen menjadi Rp61,7 triliun, jauh melampaui pertumbuhan industri reksa dana yang sebesar 8,2 persen pada periode yang sama. Sementara total AUM MAMI tumbuh sebesar 47,8% menjadi total Rp112,1 triliun per akhir September 2021.

Dana sebesar Rp112,1 triliun ini milik lebih dari 1,3 juta investor institusi dan individu yang dikelola dalam 29 produk reksa dana, 41 kontrak pengelolaan dana, dan 1 perjanjian penasihat investasi.

Sementara itu, Direktur Utama Pinnacle Persada Investama Guntur Putra mengatakan, pihaknya akan mempertahankan konsistensi kinerja untuk produk reksa dana flagshipnya di setiap jenis kategori, baik konvensional maupun yang berjenis exchange traded funds atau ETF.

Sejalan dengan strategi distribusi untuk meningkatkan dana kelolaan, Pinnacle juga akan memperlebar jalur distribusi digital dengan menambah beberapa agen penjual reksadana (APERD) digital dan fintech.

“Saat ini kami sudah bekerja sama dengan 13 APERD digital dan ada beberapa di pipeline kami yang sedang kami review untuk penambahan mitra,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper