Bisnis,com, JAKARTA - Emiten grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) mencatatkan kinerja operasi cemerlang sepanjang 2021. Sejumlah ekspansi pun bakal dieksekusi pada 2022.
Sekretaris Perusahaan Indonesia Kendaraan Terminal Sofyan Gumelar menjelaskan meningkatnya sejumlah aktivitas di industri komoditas turut berimbas pada meningkatnya permintaan akan Alat-alat Berat.
"Kondisi-kondisi ini pun turut berimbas positif pada kegiatan bongkar muat di Terminal IPCC. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah kendaraan yang dilayani di Terminal Perseroan," urainya, Kamis (3/2/2022).
Jumlah bongkar muat CBU ekspor sepanjang 2021 naik 25,79 persen (YoY) menjadi 290.277 unit dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Peningkatan ini diikuti dengan jumlah impor CBU yang naik 41,47 persen (YoY) menjadi 47.011 unit dari tahun sebelumnya.
Kondisi yang sama juga terjadi pada Alat Berat yang naik 56,65 persen (YoY) menjadi 2.851 unit untuk ekspor dan impor naik 145,79 persen (YoY) menjadi 6.747 unit di tahun 2021.
"Meski kinerja laporan keuangan full year belum dapat dirilis karena masih dilakukan review oleh manajemen dan auditor. Perseroan melihat kondisi sepanjang sembilan bulan 2021 yang mengalami turn around maka diperkirakan secara full year akan jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya," katanya.
Baca Juga
Dari sisi operasional dan pengembangan bisnis, adanya penggabungan antar Pelindo turut berimbas positif pada potensi kinerja Perseroan.
Sejumlah pengembangan sedang dilakukan oleh IPCC, diantaranya perluasan lahan di area eks-DKP di daerah Tanjung Priok berbatasan dengan lahan penumpukan seluas 1,89 ha; lalu, kerjasama pengoperasian pelabuhan lain yang masih dalam Pelindo Group di luar Terminal yang telah dioperasikan oleh IPCC.
Terminal Belawan, Medan menjadi terminal baru yang dioperasikan pada awal Januari tahun ini. Berikutnya, penjajakan tengah dilakukan dengan Terminal di Surabaya, Makasar, Balikpapan, dan lainnya yang dapat dijadikan hub Terminal Kendaraan.
Berikutnya, pendekatan dengan sejumlah Automaker untuk tidak hanya terlayani dari sisi layanan penumpukan namun, juga dapat dilayani layanan bongkar muat oleh IPCC.
Kemudian, juga pengembangan digitalisasi IT sehingga terkoneksi sistem antara IPCC melalui Autogate System hingga billing system dan payment gateway; sistem para pabrikan otomotif; hingga sistem di kepabeanan untuk keperluan administrasi pelaporan.
"Diharapkan peningkatan kegiatan operasional dan pengembangan bisnis IPCC dapat dipandang positif oleh pelaku pasar. Adanya penurunan saham IPCC yang tidak sejalan dengan kondisi riil fundamental dapat dimanfaatkan untuk kembali masuk berinvestasi pada saham Perseroan," urainya.