Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kementerian Erick Thohir Ungkap Tujuan PGE Bakal IPO Rp7 Triliun

Kementerian BUMN menargetkan IPO Pertamina Geothermal Energy (PGE) bakal rampung pada semester I/2022.
Rinaldi Mohammad Azka
Rinaldi Mohammad Azka - Bisnis.com 13 Januari 2022  |  11:25 WIB
Kementerian Erick Thohir Ungkap Tujuan PGE Bakal IPO Rp7 Triliun
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy - JIBI/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN menyebutkan tiga alasan utama yang membuat PT Pertamina Geothermal Energy bakal melakukan initial public offering (IPO) pada semester I/2022.

Wakil Menteri II BUMN Pahala Nugraha Mansury menjelaskan panas bumi atau geothermal merupakan energi asli Indonesia, sehingga dapat menjadi energi dasar.

"Sisi biaya dibandingkan dengan EBT lain boleh dibilang tidak mahal, produksi rata-rata ini sekitar US$7,5 sen hingga US$8 sen, jadi dibandingkan dengan menggunakan baterai, kita bandingkan sama baterai, solar, paling murah 12 sen, 6 sen produksi , 6 sen solar, bandingkan dengan mereka yang ada biaya produksi US$7,5 sen-US$8 sen," urainya, Kamis (13/1/2022).

Pahala menjelaskan alasan pelaksanaan IPO PGE bertujuan tiga hal, yakni tentunya mencari dana segar, mengetes potensi pengembangan potensi EBT di Indonesia, serta menarik mitra strategis yang baik.

Lebih lanjut, saat ini merupakan momentum yang dianggap tepat, karena secara internasional seluruh negara tengah bicara mengenai dekarbonisasi dan berpindah ke energi baru terbarukan (EBT).

Kementerian BUMN lanjutnya, menargetkan IPO Pertamina Geothermal Energy (PGE) bakal rampung pada semester I/2022 ini. Rencananya, registrasi dimulai pada Maret 2022, kemudian Juni 2022 mulai tercatat di lantai bursa.

"Harapannya, kita ingin mengembangkan ini kurang lebih dana yang dibutuhkan US$400-500 juta. Untuk bisa kembangkan 672 megawatt tambahan dalam waktu 3-4 tahun mendatang," urainya.

Kemudian, PGE bakal mengembangkan sejumlah potensi bisnis seperti green hidrogen, mengembangkan juga rencana green industry cluster, dengan potensi pengembangan beberapa lokasi di Jawa Barat.

Kebutuhan dana ini sebagai bagian dari pengembangan penambahan 20 gigawatt sumber energi Indonesia pada 2030. Targetnya, dari total penambahan tersebut 2 gigawatt diantaranya berasal dari EBT.

Dalam IPO, PGE akan melepas 20 persen-30 persen saham yang sebelumnya dimilik oleh Pertamina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bursa efek indonesia BUMN ipo pertamina geothermal energy
Editor : Hafiyyan

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top