Bisnis.com, JAKARTA - PT Semacom Integrated Tbk. (SEMA) menjadi emiten yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini, Senin (10/1/2022). Harga sahamnya dalam 7 menit pertama perdagangan langsung terkena auto reject atas (ARA).
Pada pembukaan perdagangan pukul 09.07 WIB, harga saham emiten yang mendapatkan kode ticker SEMA ini naik 34,44 persen atau 62 poin ke level 242 dari harga penawaran umum perdananya di level 180.
Kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp325,97 miliar dengan volume perdagangan saham mencapai 7,04 juga dengan perdagangan mencapai Rp1,7 miliar, serta frekensi perdagangan hingga 956.
PT Semacom Integrated Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 10 Januari 2022. Harga pelaksanaan IPO Rp180 per saham, dan SEMA melepas 347 juta saham baru atau setara 25,76 persen dari modal disetor setelah IPO (Initial Public Offering). Total dana yang diraupnya mencapai Rp62,46 miliar.
Selama masa penawaran, investor memburu saham dari produsen panel listrik, perakitan baterai listrik, dan infrastruktur energi baru terbarukan (EBT) ini. Hal ini terbukti dari permintaan investor yang melebihi pesanan (oversubscribes) 40X dari dari porsi pooling.
Selain melakukan IPO, perseroan juga akan menerbitkan Waran Seri I dengan nilai maksimal 173,50 juta waran I sebagai pemanis (sweetener).
Baca Juga
SEMA adalah produsen panel listrik berlisensi pertama di indonesia. Perseroan memperoleh lisensi dari Siemens pada tahun 2009 untuk memproduksi panel-panel type-tested dan berlanjut pada tahun 2018 dari Hyundai Electric.
Perseroan memiliki satu fasilitas produksi di Gunung Sindur, Bogor dengan kapasitas produksi per tahun masing-masing sebesar 685 kubikel panel listrik, 3.250 unit enclosure dan 7.000 unit baterai listrik.
Pabrik ini dilengkapi dengan fasilitas CNC line, uji coba (Dielectric Test & Secondary Injection), R&D, serta gudang material.
Di samping menjual produk, perseroan juga memiliki jasa rekayasa dan pemasangan instalasi listrik pada proyek PLN maupun perusahaan swasta untuk produk-produk perusahaan maupun produk-produk lainnya.
Jasa rekayasa dan instalasi ini pada awalnya memberikan kontribusi cukup besar bagi SEMA. Pada 2020, kontribusinya menjadi lebih kecil dibandingkan produksi panel listrik bagi keseluruhan pendapatan SEMA.