Bisnis.com, JAKARTA – Meski banyak penopang pasar investasi pada tahun baru ini, analis mengingatkan masih terdapat beberapa kekhawatiran, sehingga menyarankan investor memilih instrumen reksa dana pasar uang untuk berinvestasi.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyampaikan demi menghadapi dinamika pasar, ada baiknya investor memiliki 'pelampung' seperti instrumen reksa dana pasar uang.
Wawan menjelaskan ketika berbicara mengenai investasi, hal tersebut artinya membahas mengenai ketidakpastian. Meski menurutnya tahun ini pelaku pasar cukup optimistis dengan kondisi yang ada.
Namun, ungkapnya pelaku pasar harus tetap memahami bahwa perkembangan pasar bisa saja tiba-tiba berubah. Wawan mencontohkan, seperti naiknya level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diumumkan oleh pemerintah karena kasus harian Covid-19 yang meningkat.
“Karena ada hal-hal seperti itu, maka lebih baik investor memiliki pelampung. Dalam hal ini ya reksa dana pasar uang,” papar Wawan kepada Bisnis, Selasa (4/1/2022).
Menurutnya, instrumen reksa dana pasar uang adalah sesuatu yang 'pasti'. Di mana pada saat terjadi pandemi, instrumen tersebut menjadi satu-satunya reksa dana yang tidak pernah merugi.
Baca Juga
Oleh sebab itu, Wawan menyarankan untuk berinvestasi pada instrumen reksa dana pasar uang sebagai bentuk diversifikasi.
“Ya mungkin bukan sebagian besar ke pasar uang tapi reksa dana pasar uang tetap harus dimiliki di saat-saat ketidakpastian seperti ini. Jadi ya sebagai diversifikasi kalau tiba-tiba misalnya saham turun dengan alasan apapun,” papar Wawan.
Dia menjelaskan bahwa, setelah masa libur Natal dan tahun baru saat ini ada kekhawatiran bahwa terdapat lonjakan kasus Covid-19 apalagi saat ini dipicu oleh varian baru Omicron.
Jika hal tersebut terjadi ungkapnya, berkaca dari pengalaman tahun lalu, ketika saham turun investor akan melakukan aksi beli. Maka dana yang ada di reksa dana pasar uang saat ini bisa dialihkan untuk hal tersebut.
Atau jika ada hal lainnya yang kemudian investor memilih mengalihkan dana di pasar uang ke instrumen obligasi. Hal tersebut tergantung pada time frame dan juga profil risiko investor masing-masing. Reksa dana pasar uang jelasnya bisa digunakan untuk hal tersebut yaitu shifting.