Bisnis.com, JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham terlikuid dari indeks LQ45 untuk dicermati seiring dengan potensi derasnya aliran modal asing (foreign capital inflows) ke pasar ekuitas Tanah Air.
Adapun, konstituen indeks LQ45 selalu menjadi yang paling utama diincar investor asing karena saham-saham tersebut memiliki pamor sebagai saham paling likuid dan kapitalisasi pasar paling besar (big cap).
Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan pasar saham Indonesia telah menjadi salah satu yang paling diincar investor asing sejak 2021.
Di kawasan Asia Tenggara, pasar saham Indonesia menjadi satu-satunya yang mencatatkan beli bersih (net buy) dari investor asing senilai Rp37,97 triliun pada 2021. Realisasi itu kontras dengan aksi investor asing di bursa negara-negara tetangga yang malah mencatatkan jual bersih (net sell).
“Sektor keuangan menjadi yang paling banyak dibeli investor asing, yang mana kami lihat karena sektor ini dalam pemulihan,” tulis Hariyanto dalam riset yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Senin (3/1/2022).
Di sisi lain, saham sektor konsumer nonsiklikal menjadi saham-saham yang paling tidak diminati oleh investor asing karena sektor ini biasanya tumbuh lebih lambat pada masa pemulihan ekonomi.
Baca Juga
Mirae Asset Sekuritas pun menjagokan saham-saham perbankan, peritel, dan tambang batu bara untuk dicermati investor pada awal tahun ini seperti BBNI, BMRI, BBRI, BTPS, BJTM, MAPA, ADRO, dan ITMG
Hariyanto menjelaskan BBNI dipilih karena valuasinya masih rendah padahal pendapatan perseroan sudah bergeliat. Adapun, BBNI diperkirakan dapat membukukan pendapatan Rp15,4 triliun pada 2022, tumbuh 68,3 persen dari 2021, atau tumbuh seperti masa sebelum pandemi.
Sedangkan BMRI dinilai masih diuntungkan dengan posisinya sebagai bank dengan klien korporasi terbesar di Indonesia. Belum lagi, Bank Mandiri juga merupakan pemodal proyek infrastruktur dan korporasi pelat merah milik pemerintah. Dengan demikian, pemulihan proyek infrastruktur akan menguntungkan BMRI dengan perkiraan pertumbuhan pinjaman sebesar 11 persen pada 2022.
Nada positif juga terlihat dari BBRI yang membukukan kenaikan pendapatan dalam beberapa bulan terakhir. Pendapatan BRI terlihat paling tinggi pada akhir Oktober 2021 ditopang oleh pertumbuhan pinjaman khususnya dari segmen mikro.
Selain bank, Mirae Asset Sekuritas juga. menjagokan saham peritel PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) yang diperkirakan bisa membukukan penjualan tinggi pada kuartal IV/2021. Adapun, MAPA dinilai mendapat berkah dari belanja masyarakat pada akhir tahun di tengah larangan perjalanan keluar kota.
Saham-saham emiten energi seperti ADRO dan ITMG juga direkomendasikan karena potensi pendapatan yang lebih tinggi di tengah-tengah penguatan harga komoditas batu bara. Adapun, harga batu bara yang tinggi akan tercermin lewat kenaikan harga rata-rata penjualan (average selling point/ASP) di emiten batu bara pada kuartal IV/2021.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.