Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) merealisasikan dana Initial Public Offering (IPO) untuk pembelian aset berupa tanah.
Corporate Secretary Surya Biru Cintia Kasmiranti mengatakan, pihaknya melakukan pembelian tanah seluas 20.503 meter persegi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan nilai Rp23 miliar.
"Perseroan akan menggunakan tanah untuk meningkatkan kegiatan operasional usahanya, karena perusahaan akan menaikkan kapasitas produksi pada 2022," kata Cintia dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/12/2021).
Dia melanjutkan, dengan tersedianya lahan untuk peningkatan operasional usaha, emiten berkode saham SBMA ini yakin pendapatan dan nilai perusahaan akan mengalami peningkatan tanpa memberikan dampak negatif ke pemegang saham.
Adapun tanah yang dibeli perseroan merupakan milik pihak terafiliasi, yakni milik Komisaris Utama perseroan, Effendi. Tanah tersebut terletak di Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan.
Sebagai informasi, SBMA melantai di Bursa pada 8 September 2021. Perseroan berencana memanfaatkan dana yang diperoleh dari IPO untuk mendukung pengembangan usahanya.
Sekitar 49,01 persen dana yang diperoleh akan digunakan untuk pengadaan lahan untuk perluasan pabrik. Kemudian 37 persen akan dipakai untuk peningkatan kapasitas produksi seiring dengan permintaan pasar yang besar. Adapun sisanya sebanyak 13,99 persennya untuk modal usaha.
Saat ini, kapasitas produksi SBMA mencapai 2 juta liter per tahun dan akan dinaikkan hingga menjadi 10 juta liter per tahun. Untuk itu akan dilakukan penambahan 3 unit lorry tank, 50 tabung vgl oxygen dan investasi 5.000 tabung.