Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Indika-Lo Kheng Hong (PTRO) Dapat Kontrak Bauksit hingga Emas

Petrosea telah menandatangani kontrak proyek bauksit dengan Mekko Metal Mining.
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten grup Indika PT Petrosea Tbk. (PTRO) meraih kontrak sejumlah proyek tambang non-batu bara seperti bauksit dan emas, meneruskan diversifikasi kontrak ke tambang mineral dan metal.

Presiden Direktur Petrosea Hanifa Indradjaya sudah menandatangani sejumlah kontrak proyek tambang baru yang bukan merupakan tambang batu bara.

"Kami sudah tanda tangan kontrak proyek bauksit dengan Mekko Metal Mining, tadi juga disampaikan kontrak dengan Masmindo Dwiarea, emas, ada dua lagi proyek emas on going masuk level development bahkan operasional," urainya dalam paparan publik, Kamis (23/12/2021).

Kontrak kerja baru tersebut baik berperan sebagai kontraktor maupun mulai masuk ke jasa konsultasi, sehingga menjadi partner dalam pengelolaan tambang dengan pemilik tambang.

Dengan demikian, diversifikasi yang dilakukan tak hanya beralih ke kontrak selain batu bara, tetapi juga dalam lingkup bisnis yang lebih naik secara vertikal.

"Kami bekerja sama pemilik tambang, supervisi dan menjalankan peran pemilik tambang. Ini sangat dimungkinkan dengan kemajuan dalam digitalisasi kami, jadi diversifikasi tak hanya ke non coal tapi scoop lebih naik secara vertikal," paparnya.

Selain itu, terdapat proyek tambang nikel yang tengah dalam pengembangan dan masih tahap pembicaraan.

"Kami targetkan sesegera mungkin komponen selain batubara itu akan melebihi dari komponen kontrak-kontrak kami di sektor batubara," tambahnya.

Hingga kuartal III/2021, total pendapatan emiten berkode PTRO ini mencapai US$301,6 juta naik dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu sebesar US$249,9 juta.

Adapun, kontribusi pendapatan terbesar masih datang dari aktivitas pertambangan sebesar US$218,7 juta, rekayasa dan konstruksi sebesar US$42,4 juta, jasa sebesar US$38,7 juta, dan pendapatan lain-lain sebesar US$1,7 juta.

Romi Novan Indrawan Direktur Keuangan Petrosea menjelaskan sejumlah proyek sudah mulai berjalan dan ditargetkan dapat beroperasi pada 2022 mendatang.

"Bauxite powerplant sudah 26 persen, proyek ini ditargetkan selesai pada Juli 2022, ada penambahan dari klien, berjalan cukup baik, target pekerjaan akhir tahun dan tahun mendatang," katanya.

Sejumlah proyek non batubara juga datang dari pelanggan yang sudah ada dan pelanggan baru, sejumlah proyek tambang emas pun targetnya dilaksanakan pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper