Bisnis.com, JAKARTA - Pasar saham diperkirakan akan mengalami fluktuasi pada semester I/2022 akibat Covid-19 varian Omicron.
Direktur PT Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa mencapai level 6.900-7.300 pada 2022.
"Pertumbuhan pendapatan bisa mencapai 10 persen lebih sampai 15 persen untuk beberapa emiten karena perbaikan yang terjadi. Asumsinya, kasus Omicron tidak banyak," kata Hans, Selasa (21/12/2021).
Jika kasus Omicron meningkat dibarengi dengan inflasi yang naik, Hans memperkirakan akan terjadi fluktuasi di pasar modal pada semester I/2022.
Dia melanjutkan, sejauh ini memang belum ada data yang signifikan menunjukkan gejala Omicron lebih ringan dari varian Delta. Akan tetapi, penyebaran varian Omicron ini lebih cepat dibandingkan Delta.
"Mungkin pasar akan berfluktuasi, apalagi dengan kenaikan suku bunga The Federal Reserve di tahun depan," ucapnya.
Baca Juga
Di semester II/2022, kata dia, pasar saham berpotensi tertekan akibat kenaikan suku bunga AS yang diikuti negara berkembang. Menurutnya, hal ini akan menjadi kesempatan yang bagus bagi investor untuk berinvestasi.
"Strategi yang paling bagus, tenor investasi di bawah 10 tahun, mungkin 3-5 tahun sebagai tenor pilihan kita untuk investasi. Pasar uang dan fixed income jadi pilihan, daripada saham yang kemungkinan hanya tumbuh 1 digit," tuturnya.