Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah, 383 Saham Jatuh ke Zona Merah

Indeks komposit ditutup di level 6549,35 turun 0,80 persen atau 52,58 poin. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6579,12-6533,52.
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun ke zona merah pada perdagangan awal pekan, Senin (20/12/2021). Investor asing membukukan beli bersih di seluruh pasar senilai Rp570,1 miliar.

Berdasarkan data RTI, hingga pukul 15.00 WIB, indeks komposit ditutup di level 6549,35 turun 0,80 persen atau 52,58 poin. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6579,12-6533,52.

Kapitalisasi pasar IHSG tercatat naik menjadi Rp8.245,57 triliun, dengan sebanyak 161 saham hijau, 383 saham melemah, dan 131 saham stagnan.

Adapun, investor asing mencatatkan net foreign buy atau aksi beli bersih sebesar Rp570,1 miliar. Aksi beli terutama pada saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) hingga Rp36,7 miliar. Namun, saham TLKM tercatat turun 0,49 persen atau 20 poin ke level 4090.

Selain itu, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga diborong asing hingga Rp25,3 miliar, tetapi, sahamnya turun 1,67 persen ke level 7375. Asing juga membeli saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) sebanyak Rp21,4 miliar, membuat sahamnya naik 3,18 persen.

Di sisi lain, aksi jual bersih terjadi pada saham emiten perbankan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang dilepas asing Rp131,1 miliar dan membuat sahamnya turun 1,01 persen ke harga 7350.

Selain itu, asing juga melakukan jual bersih terhadap saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebanyak Rp95 miliar, yang membuat sahamnya turun 1,05 persen atau turun 75 poin ke harga 7075. Saham PT Astra International Tbk. (ASII) juga diobral asing dengan nilai Rp26,7 miliar, dengan saham yang turun di harga 5675.

Sementara, top gainers dipimpin oleh PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RBMS) yang naik 34,48 persen atau 20 poin ke level 78. Selanjutnya, ada saham PT Bukit Darmo Property Tbk. (BKDP) yang naik 32,89 persen ke 101, dan saham PT Trimuda Nuansa Citra Tbk. (TNCA) yang naik 24,76 persen ke harga 2620.

Saham lain yang menguat di antaranya, BEEF, VOWS, INOV, dan TGRA yang masing-masing naik 21,74 persen, 17,19 persen, 14,68 persen, dan 11,69 persen.

Top loser dipimpin oleh PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) yang melemah 6,92 persen atau 36 poin ke harga 484. Di belakangnya, ada saham PT Sidomulyo Selaras Tbk. (SDMU) yang turun 6,90 persen dan saham PT Limas Indonesia Makmur Tbk. (LMAS) yang turun 6,87 persen.

Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management, Edwin Sebayang mengatakan, IHSG berpotensi terkena tekanan jual dan ditutup turun merujuk cukup tajamnya kejatuhan Indeks DJIA sebesar 1,48 persen, disertai turunnya EIDO sebesar 0,78 persen, meskipun IHSG ditutup naik Jumat pekan lalu sebesar 0.11 persen.

"Kombinasi jatuhnya Indeks DJIA, EIDO serta jatuhnya harga beberapa harga komoditas seperti Oil 2,9 persen, CPO 0,08 persen dan Timah 0,66 persen di tengah semakin mengganasnya varian omicron, karena sudah menyebar secara cepat di 89 negara. Peluang IHSG terkena tekanan jual semakin besar hari ini," katanya dalam riset Senin (20/12/2021).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper