Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Bisnis-27 dibuka menukik pada perdagangan awal pekan ini, Senin (20/12/2021). Pelemahan tersebut mengikuti indeks harga saham gabungan (IHSG).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pukul 09.08 WIB, indeks hasil kerja sama bursa dan harian Bisnis Indonesia tersebut melemah hingga 0,65 persen atau 3,33 poin ke level 510,17.
Pada pembukaan perdagangan, dari seluruh anggota konstituen Bisnis-27, terdapat 5 saham menguat, 18 saham melemah, dan 4 saham lainnya terpantau berada di posisi yang sama dengan perdagangan sebelumnya alias stagnan.
Saham yang menahan pelemahan indeks Bisnis-27 pada pagi ini, dipimpin oleh saham PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) yang menguat 0,85 persen atau 4 poin ke level 474. Selanjutnya, ada saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yang menguat 0,62 persen atau 1.620.
Kemudian saham MDKA, MIKA, dan ANTM yang menguat masing-masing 0,54 persen, 0,45 persen dan 0,44 persen.
Di sisi lain, memimpin pelemahan pada pembukaan indeks pagi ini adalah saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang melemah 2,03 persen atai 150 poin ke level 7.250. Selanjutnya, ada saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang melemah 2 persen ke level 7.350.
Baca Juga
Saham-saham yang melemah lain, di antaranya saham ADRO, WIKA, dan AALI yang masing-masing turun 1,95 persen, 1,83 persen, dan 1,78 persen.
Saham-saham yang stagnan diantaranya saham CPIN, SMGR, AMRT, dan EMTK.
Sementara itu, IHSG dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Senin (20/12/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka terkoreksi pada posisi 6.577,13. IHSG sempat menyentuh level tertingginya pada 6.568,06 pada beberapa menit setelah pembukaan.
Tercatat, 141 saham menguat, 154 saham melemah dan 235 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat masih membukukan aksi net foreign sell Rp47,45 miliar.
PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP) menjadi top loser teratas hingga pukul 09.02 WIB dengan koreksi 6,54 persen ke Rp143. Menyusul di belakangnya adalah PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) dan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) dengan penurunan 5,42 persen dan 5,38 persen.