Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Medco (MEDC) Siapkan Total Capex US$325 Juta pada 2022, Untuk Apa Saja?

Jumlah belanja modal yang disiapkan Medco tersebut jauh lebih tinggi dari alokasi tahun ini.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten energi PT Medco Energi Tbk. (MEDC) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga US$325 juta untuk tahun 2022.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, tahun depan emiten bersandi MEDC ini menyiapkan belanja modal tersebut untuk segmen minyak dan gas sebesar US$275 juta, dan untuk segmen ketenagalistrikan US$50 juta.

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari target tahun ini dengan target capex untuk migas US$150 juta, dan untuk ketenagalistrikan US$65 juta.

Pada sembilan bulan tahun ini sendiri, MEDC baru menghabiskan capex sebesar US$53 juta. Perinciannya, belanja modal minyak dan gas sebesar US$31 juta digunakan untuk pengembangan beberapa proyek pengembangan migas di South Natuna Sea Block B PSC.

“Pekerjaan pengembangan ini akan berlanjut hingga 2022 dengan gas pertama di lapangan Hiu diharapkan pada kuartal II/2022, gas pertama di Proyek Belida Extension pada kuartal IV/2022, dan minyak pertama di lapangan Forel dan gas di lapangan Bronang diharapkan pada kuartal IV/2023,” ungkap CEO Medco Roberto Lorato dalam siaran pers, Senin (20/12/2021).

Kemudian, sisanya US$22 juta untuk segmen listrik digunakan untuk menyelesaikan commissioning IPP Riau 275MW, pembangunan fasilitas Solar PV 26MWp di Sumbawa, dan pengembangan panas bumi Tahap-1 30MW di Ijen.

Dari sisi kinerja keuangan, selama sembilan bulan tahun ini, MEDC ini mencatatkan Ebitda sebesar US$508 juta atau naik 25 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Adapun, pada kuartal III/2021 sendiri, MEDC mencatatkan Ebitda sebesar US$190 juta, naik dari kuartal kedua karena harga dan permintaan yang kembali pulih pasca-pembatasan sosial (PPKM).

Selanjutnya, MEDC mencetak laba bersih sebesar US$56 juta, dari tiga lini usaha. Dari segmen Minyak dan Gas menyumbang laba US$140 juta, Ketenagalistrikan US$21 juta, dan Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) US$48 juta.

“Ini diimbangi dengan biaya kantor pusat dan pembiayaan kegiatan keuangan,” ungkap Roberto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper