Bisnis.com, JAKARTA – Analis menilai langkah PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) aset ConocoPhillips di Indonesia dapat mengerek kinerja pendapatan perseroan.
Sebelumnya, Medco Energi menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi seluruh saham yang diterbitkan ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (CIHL) dari Phillips International Investment Inc.
CIHL memegang 100 persen saham di ConocoPhillips (Grissik) Ltd. atau CPGL dan 35 persen saham di Transasia Pipeline Company Pvt. Ltd. (Transasia). CPGL merupakan operator dari Corridor PSC dengan kepemilikan 54 persen working interest.
Setelah transaksi, performa pedoman MedcoEnergi 2022 untuk segmen minyak dan gas (migas) adalah produksi 155 mboepd, belanja modal US$275 juta, dan biaya kas per unit di bawah US$10/boe. Adapun, transaksi ini diharapkan selesai pada kuartal I/2022.
Tim Riset DBS Treasures mengatakan bahwa dengan akuisisi ini, produksi migas Medco bisa naik 50 persen dibandingkan dengan produksinya saat ini.
“Kami memprediksikan produksinya bisa mencapai 90-100 mboepd,” tulisnya dalam riset, dikutip Jumat (9/12/2021).
Baca Juga
Terkait dengan sahamnya, DBS tetap mempertahankan rekomendasi untuk membeli saham MEDC dengan target harga di Rp830.
“Kami percaya akuisisi CIHL akan menjaga volume produksi Medco dan momentum pertumbuhan EBITDA pada tahun 2022 dan seterusnya. Akuisisi CIHL akan diikuti dengan peningkatan modal sebesar US$400 juta-US$500 juta melalui rencana rights issue,” imbuh Tim Riset DBS.
Di pasar saham, pada Jumat (10/12/2021) pukul 11.13 WIB, saham MEDC melemah 0,98 persen ke Rp505 per saham. Kapitalisasi pasar perseroan berada di Rp12,69 triliun.
Senada dengan analis lainnya, Tim Riset Samuel Sekuritas Indonesia juga merekomendasikan beli saham MEDC dengan target harga di Rp1.090.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.