Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor peralatan teknologi, PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 25 persen tahun ini dan 15 persen pada tahun depan.
Presiden Direktur Metrodata Electronics Susanto Djaja menjelaskan target pertumbuhan perseroan seiring pemulihan ekonomi Indonesia.
"Khusus 2021 target awal tumbuh 8 persen, tapi estimasi pendapatan akan bertumbuh 25 persen, dengan pertumbuhan laba bersih 40 persen, semoga berjalan dengan lancar," jelasnya dalam paparan publik, Jumat (17/12/2021).
Pertumbuhan pendapatan hingga 25 persen tersebut secara nominal akan berkisar Rp17,4 triliun pada akhir 2021. Sementara itu, target pertumbuhan laba bersih naik 40 persen menjadi Rp510 miliar.
Pada 2022, emiten grup Ciputra ini menilai ekonomi cenderung akan lebih stabil. Dengan kondisi Covid-19 yang lebih stabil, dia menargetkan pendapatan MTDL tumbuh 15 persen menjadi Rp20 triliun. Adapun, target pertumbuhan laba bersih naik 20 persen menjadi Rp612 miliar.
Dari sisi komposisinya, lini bisnis solusi dan konsultasi akan berkontribusi 20--25 persen terhadap pendapatan, sedangkan lini bisnis distribusi peralatan dan piranti lunak teknologi berkontribusi 70--75 persen.
Baca Juga
Komposisi pada laba bersih baik distribusi berkontribusi berkisar 51 persen, sedangkan lini bisnis konsultasi dan solusi berkontribusi 49 persen.
Direktur Metrodata Electronics Agus Honggo Widodo strategi unit bisnis distribusi pada 2022 terdapat tiga langkah utama. Pertmaa, terus mengembangkan distribusi omnichannel yang memudahkan dealer menjual produk melalui beberapa saluran.
Saat ini MTDL memiliki jalur distribusi melalui e-commerce, cloud, electronic, sotfware distributor, vendor branded store, BtoBtoC, offline to online, dan bisnis ke platform pemerintah.
Selanjutnya, strategi memperluas portofolio dengan memperbanyak kerja sama produk yang dijual dan memperluas pasar produk melalui e-commerce. Terakhir, memperluas produk telekomunikasi dan komponen.
Direktur Metrodata Electronics Sjafril Effendi menerangkan strategi bisnis solusi pada 2022 yakni meningkatkan recurring income lini bisnis ini menjadi 50 persen dari total pendapatan segmen tersebut.Hingga November recurring income khusus bisnis solusi mencapai 42 persen.
Target industri yakni jasa keuangan melalui digital banking, superapps, microservice development operation, security dan lain-lain. Kemudian, target sektor publik pemerintahan dengan meningkatkan nilai kontrak mencapai Rp300 miliar.
Target solusi yang ditawarkan terutama hybrid cloud dengan mempercepat adopsi cloud sesuai pembangunan data center di Indonesia. Kemudian, membangun Business App dan Big Data dan Analytics berupa ERP, HCM, financial budger, omnichannel, IpOT< artificial intelegent dan lain-lain.
Strategi bisnis konsultasi pada 202 terdapat 4 fokus, yakni meningkatkan kontribusi bisnis cloud (SaaS,IaaS,dan PaaS. Kemudian meningkatkan pendapatan dari Soltius’ implementation & support Services, meningkatkan penetrasi dari pelanggan tetap, dan memperluas pangsa pasar di luar existing core industries: start-ups dan selected vertical market.
Pada kuartal III/2021, MTDL juga berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan penjualan sebesar Rp 12,1 triliun atau meningkat 20,9 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih hingga kuartal III/2021 naik 31,3 persen menjadi Rp351 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp268 miliar.
Selama kuartal III/2021 distribusi masih mendapatkan lebih banyak permintaan sementara bisnis solusi dan konsultasi implementasi sejumlah proyek tertunda karena pandemi.