Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah dibuka menguat di hadapan dolar AS meskipun ada tekanan hawkish dan tapering Federal Reserve.
Mata uang rupiah tercatat dibuka menguat 8,5 poin atau 0,06 persen ke Rp14.325,5 di hadapan dolar AS pada awal perdagangan Kamis (16/12/2021).
Rupiah dibuka menguat bersama won Korea Selatan yang naik 0,27 persen, peso Filipina 0,20 persen, dan yen China 0,03 persen. Sementara, indeks dolar AS terkoreksi 0,1 persen ke level 96,411.
Tim Riset Monex Investindo Futures mengatakan, dolar AS melemah setelah pernyataan sikap hawkish The Fed pada pertemuan dini hari Kamis (16/12/2021) yang memicu minat pada aset berisiko.
Gubernur The Fed Jerome Powell menyebutkan akan segera mengakhiri stimulus moneter bank sentral AS dengan program tapering yang akan diperketat. Ancaman inflasi yang tinggi di AS juga mendorong Powell bersiap menaikkan suku bunga secepatnya setelah berakhirnya stimulus moneter.
"Tetapi, pelaku pasar memandang tidak adanya pernyataan waktu berakhirnya stimulus dan kenaikan suku bunga dari Powell sebagai peluang untuk melepas posisi profit dolar AS dan mencari peluang baru di aset yang lebih berisiko," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures (MIFX), Kamis (16/12/2021).
Baca Juga
Sebelumnya, Powell sudah pernah menyebutkan akan mengakhiri stimulus moneter pada pertengahan tahun 2022, dan menaikkan suku bunga di akhir tahun yang sama.
Dengan kondisi inflasi yang terus mengancam, Powell kembali memberikan pernyataan untuk mempercepat program pengetatan beberapa bulan lebih cepat dari rencana awal The Fed.
"Kurangnya kejelasan waktu yang pasti tentang pelaksanaan pengetatan pada pernyataan semalam, memicu sebagian pasar mengambil posisi ambil untung sehingga berbalik menekan dolar AS turun," kata MIFX.