Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Emiten Indika-Lo Kheng Hong Petrosea Selama Pandemi

Petrosea, yang sahamnya dipegang Grup Indika dan Lo Kheng Hong, menerapkan sejumlah inisiatif digitalisasi dalam operasional pertambangan.
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa pertambangan yang sahamnya dimiliki Grup Indika dan Lo Kheng Hong, PT Petrosea Tbk., menerapkan digitalisasi teknologi demi meningkatkan kinerja operasional selama pandemi Covid-19.

Presiden Direktur Petrosea Hanifa Indradjaya menjelaskan sejak 2020 bersama seluruh pelaku industri lainnya di seluruh dunia menghadapi pelemahan pasar batubara dan ketidakpastian ekonomi global sebagai dampak langsung dari pandemi Covid-19.

Bahkan, sebelum pandemi industri pertambangan dan mineral telah menghadapi berbagai tantangan besar, termasuk tuntutan masyarakat global agar perusahaan-perusahaan merubah cara kerja atau cara eksploitasi menjadi jauh lebih sustainable dan ramah lingkungan.

“Namun berkat implementasi Project Minerva yang dimulai sejak tahun 2018 sebagai langkah strategis untuk menerapkan digitalisasi dan teknologi demi meningkatkan kinerja operasional serta menjadikan Petrosea sebagai yang terdepan dalam hal technology adoption, Petrosea berhasil beradaptasi dengan cepat dan justru mencatatkan kinerja terbaik sepanjang sejarah Perusahaan pada masa pandemi Covid-19,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (15/12/2021).

Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Petrosea mencatatkan laba bersih sebesar US$32 juta pada akhir 2020, dan bahkan sampai dengan semester I/2021 telah mencatatkan laba sebesar US$11,76 juta, naik 29,80 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Sebagai kelanjutan dari inisiatif transformasi digital tersebut, sejak akhir 2019 Petrosea meluncurkan strategi 3D, yaitu Diversifikasi, Digitalisasi & Dekarbonisasi sebagai enabler dan pilar kunci perusahaan untuk terus mengembangkan value proposition kepada seluruh pelanggan, investor, dan stakeholder.

"Seluruh pencapaian Petrosea selama periode ini merupakan validasi dari strategi yang tepat dengan eksekusi yang efektif untuk memastikan keberlanjutan usaha Perusahaan di masa mendatang, termasuk menjadi lebih agile dan cost effective demi menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi," jelasnya,

Hanifa menambahkan bahwa dalam menghadapi masa penuh tantangan ini, Petrosea juga terus berupaya untuk lebih siap dalam menanggapi kondisi global yang semakin volatil. Di antaranya adalah dengan mengembangkan bisnis model baru serta meningkatkan kapabilitas melalui berbagai inisiatif organizational dan people development.

Pada tahun 2019, Petrosea diseleksi oleh World Economic Forum sebagai satu-satunya perusahaan tambang dan satu satunya perusahaan milik Indonesia yang masuk ke dalam Global Lighthouse Network berkat kesuksesannya dalam mengimplementasikan teknologi Industri 4.0 untuk memperkuat kinerja finansial dan operasional Perusahaan.

Sebagai lighthouse company, Petrosea sekarang berperan sebagai acuan untuk membantu perusahaan lainnya melewati segala tantangan dalam mengaplikasikan teknologi Industri 4.0, seperti artificial intelligence dan big data analytics.

Per November 2021, mayoritas saham PTRO dipegang PT Indika Energy Tbk. (INDY) sebanyak 69,8 persen. Selanjutnya, investor kawakan Lo Kheng Hong memegang 15,1 persen, masyarakat 13,5 persen, dan treasuri 1,68 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper