Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. optimistis target pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp2,1 triliun bakal tercapai jelang tutup tahun.
Direktur Keuangan Agung Podomoro Land Cesar M. Dela Cruz menjelaskan perseroan sudah mencatatkan marketing sales senilai Rp1,73 triliun per November 2021.
“Kami sudah mendekati target, sampai November [marketing sales] sudah Rp1,73 triliun,” kata Cesar dalam paparan publik, Selasa (14/12/2021).
Adapun, emiten dengan kode saham APLN ini masih dalam tahap finalisasi anggaran 2022 sehingga belum dapat menyampaikan target marketing sales yang dibidik untuk 2022.
Cesar mengatakan perseroan optimistis kinerja perseroan bakal lebih baik pada 2022 karena kondisi pandemi di Tanah Air yang mulai terkendali. Selain dari sisi pengembang properti, bisnis recurring income APLN dari perhotelan dan pusat perbelajaan juga dipastikan bakal menggeliat ketika ekonomi perlahan dibuka penuh.
“Kontribusi dari mal kami akan meningkat dengan peningkatan operasinya perlahan kembali ke level sebelum pandemi,” ujar Cesar.
Baca Juga
Adapun, tahun depan APLN akan melanjutkan ekspansi dengan sejumlah groundbreaking seperti Cluster (Deluxe) Fashagriya, Cluster (Premium) Brahmapuri, Cluster Sadyagriya, Shophouse Neo Plaza, dan RS Primaya di Podomoro Park.
Selain itu, APLN juga akan melakukan serah terima Cluster Kertawijaya, Cluster Kayuwangi, Cluster Kertajaya, Ruko Blok A-B di Kota Kertabumi, serta Cluster Padmagriya di Podomoro Park.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, APLN mencatat pendapatan senilai Rp2,90 triliun atau naik 0,62 persen dari posisi periode yang sama tahun lalu Rp2,88 triliun.
Namun, beban pokok penjualan dan beban langsung yang naik menjadi Rp1,89 triliun dari sebelumnya Rp1,61 triliun menjadikan rugi bersih APLN bertambah.
Rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp464,82 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp430,24 miliar.
Dilihat dari kontributor pendapatan, penjualan APLN meningkat 3,85 persen menjadi Rp2,19 triliun pada kuartal III/2021 dari sebelumnya Rp2,11 triliun.
Penjualan rumah tinggal melesat 981,8 persen menjadi Rp540,90 miliar dari sebelumnya Rp50 miliar. Namun, penjualan apartemen yang menjadi tulang punggung perseroan masih turun 29,59 persen menjadi Rp835,16 miliar dari sebelumnya Rp1,18 triliun.
Sedangkan pendapatan berulang dari sewa, hotel, dan lain-lain turun 8,13 persen menjadi Rp713,40 miliar dari sebelumnya Rp776,58 miliar.