Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten anyar produsen cat PT Avia Avian Tbk. turun ke zona merah sesaat setelah perdagangannya dibuka untuk pertama kalinya pagi ini.
Saham dengan kode AVIA itu melemah 3,23 persen menjadi Rp895 pada pukul 09.19 WIB, Rabu (8/12/2021). Hari ini, Avian resmi menjadi perusahaan tercatat ke-50 di Bursa Efek Indonesia sepanjang 2021.
Transaksi atas saham AVIA telah dilakukan sebanyak 8.751 kali sejumlah 148,55 juta saham dengan nilai turnover Rp135,97 miliar.
Di awal perdagangannya, AVIA bergerak pada rentang harga Rp880 - Rp970. Kapitalisasi pasar AVIA tercatat Rp55,45 triliun.
Adapun, produsen cat dengan merek Avian ini menawarkan saham kepada publik sebanyak 6,2 miliar saham dengan harga penawaran Rp930, sehingga AVIA meraup dana segar Rp5,77 triliun dalam aksi IPO.
Presiden Direktur Avia Avian Wijono Tanoko mengatakan IPO perseroan ini merupakan tonggak pencapaian yang penting bagi karyawan, pelanggan, pemasok, dan seluruh mitra Avian Brands.
Baca Juga
“Dukungan luar biasa yang diterima atas IPO ini merupakan realisasi dari visi Bapak Soetikno Tanoko yang mendirikan perseroan pada tahun 1978,” kata Wijono, Rabu (8/12/2021).
Sebagai bagian dari IPO, perseroan dan beberapa pemegang saham telah menawarkan dengan total 11,77 miliar saham, yang terdiri dari sekitar 52,7 persen saham baru dan sekitar 47,3 persen dari saham yang ditawarkan oleh pemegang saham eksisting.
Pasca IPO ini, Keluarga Tanoko akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas AVIA dengan kepemilikan 74,7 persen saham. Dana hasil IPO akan digunakan AVIA untuk keperluan ekspansi dalam rangka menggenjot profitabilitas.
Bertindak sebagai joint global coordinators IPO Avian adalah Morgan Stanley Asia (Singapura) Pte., UBS AG Singapore Branch, dan Credit Suisse (Singapore) Ltd. Sedangkan DBS Bank Ltd. sebagai junior bookrunner dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek domestik.