Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah hujan yang mengguyur sejumlah daerah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bisa lanjut menguat pada hari ini.
Pada perdagangan kemarin (6/12/2021), IHSG ditutup menguat tipis 0,1 persen ke level 6,547. Tim Riset MNC Sekuritas mengatakan posisi IHSG saat ini masih berpeluang menguat.
“IHSG bisa naik menguji 6.620-6.650 kembali. Namun demikian, skenario tersebut akan berlaku apabila IHSG tidak terkoreksi ke bawah 6.480,” tulisnya dalam riset harian, Selasa (7/12/2021).
Adapun, analis MNC Sekuritas merekomendasikan saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) untuk Buy on Weakness usai hari sebelumnya ditutup menguat 1,5 persen ke level 2,750 dengan target harga di 2.800-2.900.
“Kami memperkirakan, posisi PTBA sudah berada di akhir wave A dari wave (Y), sehingga PTBA rawan untuk terkoreksi membentuk wave B. Koreksi dari PTBA ini dapat dimanfaatkan untuk BoW, selama masih mampu bergerak di atas 2.520 sebagai supportnya,” jelasnya.
Kemudian saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) untuk Buy on Weakness usai menguat 0,9 persen pada Senin, dengan target harga di 1.220 – 1.270.
Baca Juga
“Kami perkirakan, posisi WIKA saat ini masih menjadi bagian dari wave C dari wave (2), sehingga WIKA masih rawan koreksi kembali dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” paparnya.
Selanjutnya, saham PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) untuk Buy on Weakness setelah ditutup terkoreksi 2,4 persen kemarin, dengan target harga di 2.600 – 2.850.
“Posisi BANK saat ini kami perkirakan masih menjadi bagian dari wave (c) dari wave [b] dari wave B. Hal ini berarti, meskipun terkoreksi namun sudah relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali,” ungkapnya.
Kemudian, saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) untuk Spec Buy dengan target harga di 1.240 – 1.350 usai pada Senin ditutup flat di level 1.170.
“Selama tidak terkoreksi di bawah 1,145 sebagai supportnya, maka posisi saham AMRT saat ini sedang berada pada bagian dari awal wave C dari wave (B). Hal ini berarti, AMRT berpeluang menguat kembali,” tambahnya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.