Bisnis.com, SOLO - Berinvestasi di pasar saham tak cukup bermodalkan uang saja. Sebagai investor pemula, Anda juga perlu mengetahui istilah dalam investasi saham.
Hal tersebut penting dipahami agar nantinya Anda tidak kebingungan dan tahu langkah apa yang harus diambil untuk menghindari atau meminimalisir kerugian dari berinvestasi saham.
Berikut adalah beberapa istilah mendasar dalam investasi saham.
1. ABA (Auto Rejection Bawah)
Istilah ini berhubungan dengan penurunan saham yang melebihi batasnya. Penurunan sendiri dilakukan supaya tidak membuat harga saham terus jatuh.
2. Akuisisi
Akuisisi adalah penggabungan badan usaha dengan cara menguasai sebagian besar saham badan usaha lain.
3. ARA (Auto Rejection Atas)
ARA adalah istilah yang berhubungan dengan kenaikan saham yang melebihi ambang batas. Kenaikan ini perlu dibatasi untuk memberikan transaksi saham yang wajar bagi para investor.
Baca Juga
4. Bursa efek
Bursa efek adalah lembaga yang menyediakan sistem, sarana, dan peraturan untuk melangsungkan perdagangan efek, baik berbentuk saham maupun obligasi, serta memfasilitasi terhubungnya perusahaan penerbit efek dengan investor. Ia juga bisa diartikan sebagai sebuah pusat perbelanjaan yang berisi berbagai macam perusahaan dengan produk saham yang dijual.
5. Bearish
Bearish adalah keadaan ketika terjadi aksi ambil untung secara besar-besaran di pasar saham, sehingga membuat harga saham secara umum mengalami penurunan.
6. Bullish
Bulish adalah keadaan pasar yang sedang naik karena banyak pemegang saham yang melakukan pembelian, sehingga harga saham pun terkerek naik.
7. Buyback
Emiten yang membeli kembali sahamnya yang ada pada publik. Kegiatan ini biasanya dilakukan perusahaan untuk menstabilkan harga sahamnya.
8. Capital gain
Keuntungan yang didapatkan pemegang saham karena harga jual saham naik dibandingkan harga beli.
9. Capital loss
Kerugian yang dialami pemegang saham karena harga jual saham lebih rendah dibandingkan ketika ada membelinya.
10. Cut loss
Istilah di mana pemegang saham mengalami kerugian. Guna mengantisipasi kerugian yang lebih besar, mereka lantas menjual saham di harganya lebih kecil.