Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) sekaligus Chairman The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Silmy Karim melihat ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pengawasan industri baja.
Silmy menyebut, pemerintah RI bisa mencontoh pemerintah India dan Amerika Serikat dalam pengawasan industri baja dalam negeri.
"Pertama baja impor itu pelabuhannya di designated port. Jadi jangan dekat dengan kawasan industri yang khusus baja atau pasar. Kedua, minimum import price, jadi boleh-boleh aja [impor] dan India menjalankan hal itu," kata Silmy, Kamis (2/12/2021).
Selain dari India, Silmy juga mengambil contoh pengawasan industri baja di AS. Menurut Silmy, Pemerintah AS mengenakan kebijakan local content beberapa puluh persen bagi produksi kendaraan dalam negerinya. Apabila tidak, maka kendaraan tersebut akan dikenakan pajak barang mewah.
Selain itu, dalam hal mendesain proyek di AS, banyak yang menggunakan baja seperti pembangunan jembatan. Dengan hal tersebut, menurutnya partisipasi industri baja dalam negeri AS meningkat.
"Akhirnya apa, industri baja di AS berkembang, di India berkembang," kata Silmy.
Baca Juga
Menurutnya, majunya industri baja di AS dan India dimulai dari aturan main industri tersebut.