Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Volatil, Bisakah NAB Reksa Dana Lampaui Capaian 2020 Rp573 Triliun?

Nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana mencapai Rp558,16 triliun pada Oktober 2021.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau Asset Under Management (AUM) industri reksa dana terus bergerak stabil sepanjang tahun ini.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), NAB reksa dana mencapai level tertingginya pada Januari, yakni senilai Rp571,26 triliun. NAB reksa dana sempat mengalami penurunan hingga sebesar Rp536,1 triliun pada Juni 2021, tetapi, perlahan naik hingga mencapai Rp558,16 triliun pada Oktober 2021.

Direktur Utama Pinnacle Persada Investama, Guntur Putra mengatakan, meski NAB menurun di pertengahan tahun, tetapi sudah mulai ada peningkatan NAB sejak Agustus seiring dengan peningkatan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam tiga bulan terakhir.

"Ada peningkatan juga secara keseluruhan di NAB industri karena reksa dana berbasis saham juga porsinya cukup besar di industri," kata Guntur kepada Bisnis, dikutip Minggu (27/11/2021).

Dia melanjutkan, melihat dari tren saat ini, ketika NAB reksa dana pada akhir tahun lalu mencapai Rp573 triliun, sangat mungkin NAB reksa dana pada tahun ini melampaui pencapaian tahun sebelumnya.

Menurutnya, peningkatan NAB ini juga seiring dengan terjadinya peningkatan kinerja di IHSG dan ekspektasi pasar yang membaik dalam tiga bulan terakhir, seiring dengan kondisi Covid-19 yang sudah cukup terkontrol dan mereda jika dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya.

"Ini juga diikuti dari meningkatnya jumlah Unit Penyertaan [UP] investor reksadana di tiga bulan terakhir, ketika mulai banyak investor yang kembali berinvestasi di reksa dana," ujar dia.

Akan tetapi, lanjut Guntur, perlu dicermati juga jika kondisi pasar cukup volatil saat ini, terutama ekspektasi pasar terkait kenaikan tingkat suku bunga dan risiko inflasi global yang secara langsung juga akan mempengaruhi kondisi pasar.

Adapun, Guntur melihat prospek NAB reksa dana pada satu bulan terakhir 2021 akan bergantung pada kondisi pasar.

"Tapi harapan kami, prospek NAB atau AUM industri reksa dana juga akan bertumbuh secara sehat dan stabil, dan ada peningkatan untuk di sisa satu bulan tahun ini," tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper