Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cara Kerja Reksa Dana Pasar Uang, Risiko Rendah dan Cepat Cair

Dana yang dikumpulkan dari investor akan diinvestasikan oleh manajer investasi (MI) ke instrumen-instrumen pasar uang seperti deposito, surat utang negara (SUN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi, sukuk dan sejenisnya.
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Sebagai salah satu alternatif investasi, produk reksa dana pasar uang sering kali disarankan untuk para investor pemula karena sifatnya yang minim risiko jika dibandingkan dengan produk reksa dana maupun instrumen investasi lain.

Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.47/POJK.04/2015 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka disebutkan bahwa Reksa Dana Pasar Uang adalah Reksa Dana yang hanya melakukan investasi pada:

a. Instrumen pasar uang dalam negeri; dan/atau

b. Efek bersifat utang yang; pertama, diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Kedua, sisa jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun.

Sebelum lebih lanjut membahas mengenai reksa dana pasar uang. Berdasarkan berbagai sumber yang dihimpun Bisnis, Selasa (23/11/2021), reksa dana adalah salah satu alternatif investasi bagi investor, khususnya untuk investor kecil.

Selain itu reksa dana juga cocok bagi investor yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi yang dilakukan.

Mengutip Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27), reksa dana dijelaskan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Lebih lanjut, dilihat dari portofolionya, reksa dana dibedakan menjadi empat dan reksa dana pasar uang adalah salah satunya. Salah satu tujuan dari reksa dana pasar uang adalah menjaga likuiditas dan juga pemeliharaan modal.

Hal ini juga berkaitan seperti yang dibahas sebelumnya bahwa reksa dana pasar uang merupakan investasi efek bersifat utang yang diterbitkan dalam waktu tidak lebih dari satu tahun.

Adapun dana yang dikumpulkan dari investor akan diinvestasikan oleh manajer investasi (MI) ke instrumen-instrumen pasar uang seperti deposito, surat utang negara (SUN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi, sukuk dan sejenisnya.

Reksa dana pasar uang pun dikenal dengan risikonya yang rendah dan likuid karena proses pencairan dananya yang cepat, bisa satu hari setelah transaksi atau bahkan dalam waktu hanya beberapa jam. Alhasil, produk ini cocok untuk menempatkan dana darurat investor.

Selain itu, reksa dana pasar uang ini juga dikenal menguntungkan karena rata-rata imbal hasilnya di atas rata-rata suku bunga deposito.

Selanjutnya adalah produk reksa dana pasar uang kini mudah didapatkan di berbagai platform, termasuk e-commerce dan aplikasi lainnya. Kemudian juga terdapat banyak pilihan produk yang bisa dipilih oleh investor.

Di banyak platform saat ini, berinvestasi pada produk reksa dana juga bisa dimulai dengan nominal yang kecil misalnya Rp10.000.

Dikenal dengan minim risiko, tetap saja berinvestasi memiliki risiko. Diantaranya adalah berkurangnya nilai unit penyertaan yang dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper