Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Mau Investasi Reksa Dana? Pelajari Dulu 5 Risikonya

Risiko likuiditas berkaitan dengan seberapa mudah reksa dana dapat dijual atau mendekati nilai wajar yang diperdagangkan.
Yuliana Hema
Yuliana Hema - Bisnis.com 23 November 2021  |  20:42 WIB
Mau Investasi Reksa Dana? Pelajari Dulu 5 Risikonya
Karyawan memantau pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (11/10). - JIBI/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Reksa dana adalah produk investasi yang ramah untuk investor pemula. Meski begitu, bukan berarti produk investasi yang satu ini tidak memiliki risiko.

Pada dasarnya, reksa dana menghadirkan kemudahan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi dengan dana, waktu, dan pengetahuan investasi yang masih terbatas. Namun perlu diingat bahwa setiap investasi memiliki risiko masing-masing.

Untuk itu, investor perlu mempelajari peluang risiko yang ada. Merangkum dari laman Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, Selasa (23/11/2021), berikut lima peluang risiko berinvestasi di reksa dana:

1. Risiko Umum Pasar Modal
Perlu diingat, setiap pembelian reksa dana baik pasar uang, obligasi dan saham bergerak dengan mengikuti kondisi pasar. Hal ini memungkinan reksa dana rentan mengalami perubahan sesuai dengan kondisi pasar sesuai dengan sentimen-sentimen yang ada.

2. Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Kondisi pasar dapat memengaruhi harga efek sehingga dapat menentukan pergerakan nilai unit reksa dana investor. Dengan demikian, nilai reksa dana per unit juga dapat turun dan mengalami fluktuasi.

3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas ini berkaitan dengan seberapa mudah reksa dana dapat dijual atau mendekati nilai wajar yang diperdagangkan tergantung pada volume transaksi di pasar modal. Investor yang memiliki investasi di reksa dana tertutup tidak dapat dengan mudah menjual investasinya kapan saja.

4. Mismanajemen pengelolaan
Faktor lain penyebab berkurangnya nilai unit penyertaan datang dari manajer investasi yang mengelola dana. Jika manajer investasi kurang atau yang lebih parah tidak berhasil mengelola portofolio efeknya, maka nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit reksa dana akan turun.

5. Risiko Manajer Investasi
Kinerja reksa dana tergantung dengan pengalaman, pengetahuan, keahlian dan teknik, proses investasi yang diterapkan oleh manajer investasi. Jika investor kurang cermat dalam memilih manajer investasi akan berdampak buruk pada kinerja reksa dan merugikan diri sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pasar modal reksa dana kamus bursa investasi reksa dana
Editor : Farid Firdaus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top